Wednesday, November 13, 2019

Kebersamaan Itu Indah, lho.


Hakikat manusia terlahir fitrah. Mereka diciptakan oleh Allah SWT untuk mengabdi. Berkenaan dengan mengabdi, Allah mengajarkan manusia agar menempuh dua cara: pertama, hubukan vertikal, seperti melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya; kedua, hubungan horizontal (antar sesama hamba), seperti gotong royong, ramah dan dermawan dan lain-lain.

Fitrah manusia terkadang melemah diakibatkan oleh lingkungan dimana mereka tinggal. Ada yang mengatakan, pendidikan terbaik adalah pendidikan keluarga. Ketika keluarga telah berhasil mendidik keluarga --dlm hal ini anak--dengan baik besar harapan anak akan terbentuk dengan baik. Begitupun sebaliknya.

Selain keluarga, teman sekitar. Akibat pergaulan menyebabkan --bisa jadi-- malapetaka. Perubahan secara dinamis kemungkinan terjadi. Akhlak terkikis. Ketika ini terjadi jangan salahkan anak-anaknya.

Arek-arek (sebutan lain dari anak-anak) Prang Alas memiliki cara berbeda mengantisipasi dekadensi moral ini. Kebersamaan adalah cara mereka membangun ikatan emosional, sehingga dg demikian setiap individu telah dengan sendirinya akan terbentuk rasa kesadaran yang telah mengikat tanpa harus selalu dipandu melakukan hal yang sama.

Thang Nyamah Umam menjadi pionir dalam acara ini. Implementasi kebersamaan ini bertujuan menyemai benih-benih ukhuwah islamiah, ukhuwah Basyariah dan ukhuwahnya Wathaniyah, sehingga kontekstualisasi ajaran Islam terus memaripurnai setiap sikap mereka.
Sebagai pendekatan kebersamaan adalah alternatif agar mereka tidak terjun ke perbuatan yg sama sekali tidak mencerminkan akhlak yang tak terpuji.

Dengan kebersamaan seperti ini akan lahir komunikasi yang baik. Akan lahir motivasi dari senioritas ke adik kaderisasi untuk diarahkan, dituntun ke yg lebih baik, tentunya.

Semoga usaha ini tdk saja menginspirasi kalangan muda; khususnya mahasiswa, tetapi juga kalangan tua yg lebih mendahului kita, termasuk di sini dari segi umur lebih mengenal pendidikan terlebih dahulu dari pada kami.