Saturday, July 27, 2019

SUKARNO PEMIMPIN (YANG) HUMANIS

Dimuat di Harian Kabar Madura EDISI 23 JULI 2019

Judul: Membaca Sukarnu dari Jarak Paling Dekat
Penulis: Eddi Elison
Penerbit: Penerbit Imania
Edisi: April 2019
Tebal: 307
ISBN: 978-602-7926-49-3


Sosok Sukarno (Bung Karno) tidak diragukan lagi merupakan salah satu di antara sedikit orang yang berpengaruh dalam mewujudkan impian besar bangsa Indonesia.  Sebagai seorang tokoh besar ia punya banyak hal yang menarik untuk diperhatikan, bahkan sampai hal-hal terkecil tentangnya.

Di antara beberapa buku yang menceritakan kehidupan Bung Karno, sejauh ini belum ada buku yang secara spesifik membahas sampai hal-hal yang paling kompleks tentangnya. Sehingga, buku dengan tema "Membaca Sukarno dari Jarak Paling Dekat" sudah sepatutnya diapresiasi karena melengkapi kekosongan itu.

Buku Eddi Elison ini merupakan karya mutakhir yang berbicara tentang kehidupan sosok presiden pertama Indonesia dari jarak yang sangat dekat. Di sisi lain, Elison pernah menjadi reporter TVRI yang bertugas di Istana untuk meliput aktivitas Presiden Sukarno hampir selama empat tahun (1962-1966 M). Tentu, karyanya memiliki distingsi yang sekaligus kekuatan pokok, yaitu penekanan yang kuat pada objektivitas kehidupan Bung Karno.

Humanisme -tegas Try Sutrisno- tidak bisa dilepaskan dari perilaku. Bukan saja perilaku individu, tetapi juga kelompok, bahkan institusi. Seseorang yang hidup dalam lingkungan keluarga atau kelompok yang taat beribadah, punya pemahaman keagamaan yang benar, besar harapan akan lahir keluarga yang bisa dibanggakan. Pun demikian sebaliknya. Sebab, karakter terbentuk pada individu atau entitas dalam proses hidup individu atau entitas tersebut (hlm. 18).

Jika dirujuk pada sumber primer ummat Islam -Alquran dan Hadis- jelas sekali keduanya menekankan pentingnya humanisme. Sebagai sebuah ajaran, Islam dikenal sangat humanis, bahkan konsep tauhid tidak boleh dipisahkan dalam kehidupan sosialnya. Sayangnya, masyarakat -sampai batas tertentu- belum bisa mencerminkan ajaran yang humanis dan menekankan nilai-nilai sosial ini tidak nampak kental dalam kehidupan umat muslim.

Setiap pemimpin hendaknya bisa menjadi  teladan yang baik bagi bangsanya. Sebab, kondisi mental pemimpin bangsa bisa dipastikan berpengaruh terhadap mental rakyat yang cenderung intoleran. Usaha menjadi teladan yang baik inilah betul-betul sudah diupayakan oleh Bung Karno untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-harinya.

Dengan bekal keislamannya yang kuat, ia menyadari sepenuhnya bahwa agama Islam berdiri kuat di atas dasar perikemanusiaan, berupa kepedulian mendasar terhadap sesama dan segala makhluk ciptaan Allah.

Sebab itulah, ketika dirinya terpilih sebagai presiden RI yang pertama, dengan humanisme Bung Karno yang cukup besar sehingga ketika para petinggi merumuskan Pancasila sebagai ideologi negara, maka dirinya memasukkan humanisme pada sila kedua, yang memenuhi UUD 1945; "Kemanusiaan yang adil dan beradab" (hlm. 16).

Buku ini menarik sekali dibaca oleh siapapun untuk menambah wawasan dan renungan. Selama ini ia hanya dikenal sebagai pejuang kemerdekaan, melalui buku ini kita menjadi tahu bahwa dirinya juga memiliki beberapa cerita unik dan menginspirasi.

Sayang, beberapa tulisan di dalam buku ini seringkali ditemukan salah ketik dan bercampurnya antara tulisan satu dengan yang lain, yang memerlukan perbaikan. Tetapi, dalam hal memanjakan pembaca, penerbit berhasil menghadirkan buku ini dengan kemasan menarik, mulai dari sampul hingga layout isinya.

Tuesday, July 16, 2019

CARA KIRIM RESENSI KE HARIAN KABAR MADURA



Di beberapa media saat ini, baik di media cetak atau online, mulai banyak bermunculan nama-nama kontributor baru yang menyumbangkan kontribusinya terhadap media, kami ucapkan semangat. Sebab, telah ikut serta berkontribusi dalam menyalurkan keilmuannya terhadap media, terutama -dan ini pasti sangat membantu- terhadap dunia pendidikan. Salahsatunya adalah RESENSI.

Menulis resensi -seperti ditulis Ustad Habibullah Salman, guru di SMA Annuqayah- merupakan sebuah pembacaan kita pada buku yang kita miliki. Sering saya disuguhkan pertanyaan-pertanyaan oleh sahabat-sahabat saat saya di pesantren Annuqayah dulu: bagaimana agar ketika membaca buku bisa memahami dan mudah diingat?

Secara personal saya mengalami gejala seperti yang ditanyakan sahabat-sahabat kepada saya: susah memahami buku, apalagi sampai mengingatnya, saat awal belajar mencintai buku.

Ternyata, untuk bisa mengingat buku dan -barangkali- bisa mengingat pesan moral dari isinya -hemat saya- MERESENSI: Meresensi membantu kita memahami isi buku dan mengingatnya. Tidak yakin? Coba saja.

Ok. Sahabat-sahabat yang sudah siap mau menyumbangkan tulisannya ke media Harian Kabar Madura, berikut caranya:
1. Tulis alamat email Kabar Madura (kabarsastrabudaya@gmail.com)
2. Isi pada kolom sabjek: RESENSI_JUDUL RESENSI.
3. Isi surat pengantar dengan bahasa yang baik untuk memikat redaksi sehingga tukisan anda dapat dimuat.
4. Sertakan pula kutipan halaman bukunya.
5. Naskah RESENSINYA lampirkan. Jangan ditulis di papan email.
Contoh Surat Pengantat Simpel di Badan Email



Biasanya, ada sebagian media yang menyarankan menyertakan foto KTP dan -ini tentu ada, hehe- cover buku terkait. Namun, sepengalaman saya, di Kabar Madura, cukup menyertakan foto cover bukunya saja. Semoga artikel ini membantu (*).

Kalau ada pertanyaan silakan ajukan di laman komentar.

Rangkuman 40 Hadis NU


Judul Buku: 40 Hadis NU
Penulis: M. Ma'ruf Khazin
Penerbit: PW LTNNU Jawa Timur
Tahun Terbit: Februari 2019
Tebal Halaman: xiv+46 halaman
ISBN: 978-602-50207-7-3
Resensi ini telah dimuat di NU Online Jakarta.

Dinamika keilmuan Islam hari ini selalu berbicara hadis. "Apakah yang anda bicarakan ada hadisnya?" Jika ada, maka anda yang memenangkan diskusinya. Jika tidak ada, maka tuduhan bid'ah dan anggapan menambah-nambahkan harus siap anda terimanya. Pernahkah anda melihat seseorang -atau segolongan umat muslim- yang sedikit-sedikit bicara bid'ah karena amaliahnya berbeda dengan amaliah mereka?

Ketika globalisasi yang dibawanya kian memasuki sendi-sendi kehidupan, maka apa-apa yang awalnya sulit kini telah menjadi tanpa batas. Setiap orang dapat berkomunikasi dengan orang lain secara mudah, meski dengan jarak yang relatif jauh.

Kalau dulu harus berjam-jam untuk sampai ke suatu tempat, sekarang sudah bisa dilalui dengan waktu yang relatif singkat. Karena itu, modernitas telah mengubah pola komunikasi yang dibatasi oleh ruang dan waktu menjadikan pola konsumsi informasi tanpa batas.

Coba anda saksikan saat ini, sudah banyak orang-orang yang telah menggunakan teknologi. Tua maupun muda. Fahrur Rozi dalam Jawa Pos Radar Madura, "Berpuasa Media Sosial" pada, 23 Mei 2019 menulis bahwa, dalam analisis we are sosial Hootsuite menyebutangka 150 juta jiwa atau 56% dari populasi penduduk Indonesia.

Lewat riset yang dirilis pada Januari 2019 tersebut, ditemukan juga bahwa pengakses media sosial lewat ponsel 130 juta jiwa. Ini menandakan bahwa pengakses melalui ponsel -sampai batas tertentu- jauh lebih banyak ketimbang lewat laptop maupun komputer.

Dari analisis di atas, benar apa yang dituturkan Rozi bahwa besarnya data ini menunjukkan bahwa media sosial kita memiliki banyak penghuni. Dari media ini seringkali terjadi cekcok antara yang satu dengan yang lain.

Pun demikian, pemelintiran data seringkali ditemukan di media sosial ini. Karena itu, Prof. KH. Abd. A'la Basyir menegaskan agar kaum muslim harus bersatu padu dan menyatukan langkah untuk menentukan agenda transformatif yang menjadikan bangsa benar-benar berdaya, tidak kehilangan jati diri, dan memiliki daya saing tinggi dalam era globalisasi ini.

Di era globalisasi ini penting kiranya ada tindak lanjut penyelamatan terhadap agama maupun akidah sempalan yang terkadang memanfaatkan teknologi. Untuk membentengi diri kaum muslimin, maka diperlukan strategi dakwah sebagai upaya membentengi agama dan aqidah dari pemahaman yang tidak sesuai dengan akidah yang benar.

Era modern saat ini cukup signifikan bagi kalangan tertentu yang tidak suka pada NU untuk menggoyangkan pemahaman anggota NU (NU kultural) dengan bumbu-bumbu yang sangat rapi dengan dibungkus agama. Mereka ini menjadikan teknologi informasi sebagai instrumen memasarkan dagangannya. Mereka mengajak kembali kepada Alquran dan Hadis, kemudian dengan jumawa mengafir-syirikkan kelompok lain; merasa paling intelek hanya dengan mengutip satu dua baris pendapat; hanya tahu sangat sedikit tentang jauh lebih sedikit hal, tapi merasa tahu banyak tentang sangat banyak hal.

KH. Hasyim Asy'ari, dalam muqaddimah Qanun Asasi Nahdlatul Ulama, menyampaikan bahwa ada suatu golongan yang dengan sengaja terjun ke lautan fitnah dan mereka melakukan bid'ah di luar Sunnah Rasulullah Saw. Walaupun demikian, orang mukmin yang tahu akan kebenaran, bersikap diam dan tidak bergerak memberantas perbuatan bid'ah tersebut.

Maka, golongan ahli bid'ah dengan seenaknya saja memutar balikkan kenyataan atau kebenaran. Yang baik dilingkari, yang mungkar dijalani. Mereka ahli-ahli bid'ah tersebut kelihatannya mengajak kembali ke Alquran, akan tetapi sebenarnya mereka sendiri tidak berbuat demikian...dengan demikian bertambah besarlah debu kegelapan sehingga orang-orang yang tidak menerima Taufik dan hidayah Allah akan tertarik oleh gerakan mereka.

Kehadiran buku kecil ini datang di saat-saat yang sangat tepat karena hadir dalam konteks di mana tradisi menyambung sanad keilmuan agaknya kurang begitu diperhatikan akhir-akhir ini. Banyak orang-orang sudah melupakan guru yang pertama kali mengajarkan alif sampai ya' dan lebih memilih ustad-ustad yang tiba-tiba muncul di layar kaca (medsos).

Ternyata, amaliah NU memiliki banyak dalil hadis, dan ini diamalkan oleh umat Islam di berbagai dunia. Buku ini merangkum 40 hadis sahih yang menjadi dalil akidah dan amaliahnya orang NU, bahkan cinta tanah air. Karena itu, buku ini tidak sekadar menarik, tetapi juga penting (*).

Friday, July 12, 2019

GAMBARAN UMUM DESA PAKAMBAN (DAYA DAN LAOK) SERTA SEJARAH MASUKNYA HNI HPAI


BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A.    Gambaran Umum Desa
Secara umum, Pakamban terdiri atas dua wilayah: Desa Pakamban Daya dan Desa Pakamban Laok. Masing-masing dengan karakter serta tradisi masyarakatnya yang relatif tidak jauh berbeda. Sebagaimana kehidupan di perkotaan, terkadang cendrung hidup sendiri-sendiri, ekslusif, tertutup dari yang lain, kehidupan di desa masih mencerminkan kehidupan dengan spirit solidaritas dan sosialisme yang tinggi. Hal itu karena—baik Desa Pakamban Daya maupun Desa Pakamban Laok—keduanya secara mentradisi sudah hidup bersosial, hidup sederhana dan pekerja keras.
Soal hidup malarat (sederhana), orang-orang Pakamban bisa dikatakan cukup tangguh. Oleh karena itu, tidak diragukan lagi banyak dari mereka yang terbiasa dengan kehidupan ala kadarnya (hidup sederhana) tanpa harus banyak mengeluh, sehingga tidak mudah menyerah dan memilih-milih pekerjaan pada saat menemukan pekerjaan. Mereka lalui saja sepanjang tidak merugikan.
Orang-orang Pakamban—baik Pakamaban Daya dan Pakamban Laok—sangat kental dengan keislamannya. Selain itu, mereka juga punya kebiasaan pergi ke sawah di pagi buta. Sebelumnya, mereka sudah terbiasa melaksanakan shalat subuh berjemaah. Alasannya klasik, pergi bekerja sepagi mungkin yang kemudian diiringi dengan penguatan spiritualitas merupakan keharusan yang harus berjalan seimbang. Selanjutnya, waktu pagi dinilai potensial oleh mereka karena—menurut keyakinan mereka—Allah Swt mencairkan rejeki-Nya untuk umat sepagi mungkin. Subhanallah, begitu giatnya masyarakat Pakamban, sehingga antara kegiatan spiritual seperti kegiatan berjemaah subuh dan spirit pergi bekerja sepagi mungkin telah tertanam kuat di hati mereka.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan titik lanjut dari kajian sebelumnya, yang secara panjang lebar telah menguraikan hakikat temuan kami terkait makanan halal dan thayyib bagi kesehatan mental pengonsumsi, itu pun disampaikan secara universal. Dalam penelitian ini, penelis akan mencoba lebih memperkenalkan Pakamban beserta sejarah berkembangnya pemasaran produk herbal HNI HPAI, sehingga persaksian pengguna atas manfaat produk bagi kesehatan konsumen, khususnya konsumen Pakamban, tempat penelitian ini dilakukan, yang kemudian menjadi cikal-bakal berkembangnya HNI HPAI yang besar sebagaimana lahirnya BC 2 HNI HPAI Sumenep hari ini. Bagaimana apresiasi masyarakat Pakamban atas produk HNI HPAI.
Dari adanya kekuatan spiritual masyarakat Pakamban, tentu bukanlah hal mudah bagi mereka menerima secara sederhana atas produk-produk baru yang kualitas belum tentu menjamin kesehatan. Pun demikian, kualitas sangat bagus dan terbukti ampuh atasi berbagai macam penyakit, tetapi proses yang dihasilkan dari produk ini adalah dari sesuatu yang secara mendasar bertentangan dengan prinsip syariat Islam.Penulis ambil contoh, di HNI HPAI ada obat yang mampu atasi penyakit yang biasa dialami para wanita, yaitu haid tidak lancar, keputihan, kista, dan hamil tidak kunjung muncul. Sudah menjadi kebahagian bilamana telah ada kabar bahwa ada jamu yang mampu atasi penyakit seperti ini. Kehadiran bayi adalah kebahagiaan besar bagi seorang ibu yang lama tidak punya anak. Ia bahkan rela mengeluarkan relatif banyak uang demi terwujudnya momongan. Dengan demikian, jika penyakit yang diderita itu sudah parah sebagaimana contoh ini, maka “mahal” bagi mereka sudah menjadi “murah”. Sebab itu, mereka menjadi bersedia mengeluarkan uang banyak yang sedari awal disimpan baik dan rapi di dalam rak (celengan mereka), ketika penyakit yang dideritanya sudah parah, maka keadaan sudah berubah, saat itu menjadi dikeluarkan demi atasi penyakitnya—meskipun itu mahal.
Kuatnya keimanan tidak sembarang menerima secara mudah terbuka atas makanan dan minuman yang diharamkan oleh Allah. Makanan yang halal adalah anjuran yang harus ditegakkan. Pun demikian dengan makanan yang haram, harus sesegera mungkin untuk disingkirkan. Maka, keunggulan masyarakat Pakamban yang seperti inilah—hemat kami—menarik untuk diangkat dalam penelitian ini. Bagaimana HNI itu terus tumbuh besar di daerah ini. Sebelum HNI sudah pernah ada produk sejenis yang diklaim herbal, tetapi mengapa hanya HNI HPAI yang tetap eksis dan terus besar—sementara produk yang lain yang sejenis herbal kandas tidak terus besar—ketika dipasarkan di daerah tersebut. Penulis tidak hendak membicarakan penyebab kekandasan tersebut, sebab penelitian ini lebih fokus pada pengaruh makanan halal dan thayyib. Dan, apakah HNI adalah sudah pas bagi mereka hingga terus bertahan hingga detik ini, inilah yang akan penulis perdalam dari sejarah berkembangnya HNI HPAI di daerah Pakamban di BAB III ini.
Secara garis besar, Pakamban ada dua, yaitu Pakam Daya dan Pakamban Laok. Pakamban daya terdiri atas 7 (tujuh) dusun dengan 16 rukun tetangga (RT) yang meliputi[1]:
1.      Dusun Panggung terdiri atas dua rukun tetangga (RT).
2.      Dusun Tengger terdiri atas dua rukun tetangga (RT).
3.      Dusun Preng Taleh terdiri atas dua rukun tetangga (RT).
4.      Dusun Bakburu terdiri atas dua rukun tetangga (RT).
5.      Dusun Telaga terdiri atas dua rukun tetangga (RT).
6.      Dusun Prang Alas terdiri atas dua rukun tetangga (RT).
7.      Dusun Tambak Sari terdiri atas satu rukun tetangga (RT).
8.      Dusun Gunung Bunter terdiri atas dua rukun tetangga (RT).
 Dari total keseluruhan dusun ini terdapat 10 (sepuluh) masjid dan mushaalla[2]. Umumnya, masjid dan mushalla di daerah ini digunakan untuk tempat mengaji, seperti di masjid Baitussalam dusun Prang Alas, mushalla al-Mabrur[3] Namira dusun Prang Alas, mushalla al-Maghfur dusun Bakburu Laok, dan masjid di dusun Laok Leke. Ada pula pendidikan dengan model pesantren. Beberapa siswa oleh walinya dipasrahkan ke pengasuh agar belajar di pesantren. Tentu, pendidikannya meniru gaya pendidikan pesantren. Sudah ada tiga pesantren di desa Pakamban Daya ini: pesantren Agung Damar, pesantren Darul Ihsan, dan pesantren Panggung. Sementara di Pakamban laok relatif lebih sedikit, sekitar ada dua mushalla, satu masjid dan satu pesantren.
Dengan demikian, orang-orang Pakamban—menurut pembacaan kami—di samping sebagai pekerja keras, mereka sangat antusias terhadap pendidikan. Sebab itulah, Pakamban tidak diragukan lagi sebagai desa yang diberkahi.
B.     Sejarah berdirinya HNI HPAI.
1.      Sekilas berdirinya HNI HPAI
Halal Network Internasional (HNI) merupakan perusahaan muslim yang kometmen untuk menyediakan produk-produk obat-obatan herba yang halal dan berkualitas terbaik yang berasal dari bahan-bahan alami yang banyak tumbuh di bumi Indonesia.
Dalam banyak riwayat sejarah Islam, dinyatakan bahwa pertama kali yang dibangun oleh umat Islam di Madinah setelah Masjid adalah pasar. Berbeda dengan Masjid, di mana saat itu di Madinah memang belum ada Masjid. Saat itu telah ada beberapa pasar milik orang Yahudi. Namun menurut Rasulullah, pasar seperti itu bukan pasar bagi umat Islam. Sehingga Rasulullah memerintahkan para sahabat, terutama bagi mereka yang telah memiliki kemampuan dalam berniaga seperti: Abu Bakar, Umar Usman, Abdurrahman bin Auf untuk mempelopori berdirinya pasar ummat Islam.[4]
Sejak itulah ummat Islam memiliki pasar di Madinah yang penuh dengan nilai-nilai keislaman. Pasar yang berasal dari ummat Islam, oleh ummat Islam, dan dari ummat Islam. Sejak saat itu, perekonumian ummat Islam menjadi meningkat pesat. Hal ini dijadikan sebagai modal untuk membangun Madinah.
HNI HPAI merupakan perusahaan yang mempelopori kebangkitan pasar ummat Islam masa kini, dengan menyediakan produk-produk herba yang halal dan berkualitas, di tengah kondisi terdapat banyaknya pilihan obat-obat di masyarakat. Prduk yang disediakan HNI juga merupakan solusi dari berbagai kebutuhan ummat Islam.
Adapun misi dari perusahaan HNI HPAI adalah menjadikan perusahaan multi level marketing syari’ah terbesar di Indonesia dan menjadi penggerak terciptanya perekonomian ummat Islam, memberikan kemaslahatan bagi masyarakat luas, serta membutuhkan insan yang profesional dengan memanfaatkan teknologi yang maju serta bertakwa kepada Allah Swt.
2.      Masuknya HNI HPAI ke Pakamban
Semula, HNI HPAI diperkenalkan oleh salahseorang yang bernama Ach. Faizi, yang ia peroleh dari Riza Anami (dosen di salah satu perguruan tinggi di Sumenep Madura), dibawa ke kampungnya, dusun Kacangan, desa Pakamban Laok, Pragaan, Sumenep, pada hari Minggu, 17 April 2016. Pertama kali memperkenalkan HNI tidaklah mudah tentunya. Di samping kehati-hatian masyarakatnya menerima produk baru, juga kehidupan yang minimalis (sederhana) membuatnya susah memperkenalkan HNI berkembang di dusun tersebut.
Berkat tekad dan semangatnya ia tidak mudah menyerah—meski di awal ia mulai kecewa dan ada inisiatif untuk berhenti. Sebagai upaya menjadi orang sukses ia tentu sadar, bahwa menjadi sukses butuh perjuangan dan kerjakeras untuk mewujudkan itu. Oleh karena itu, keinginan yang semula berusaha ingin mundur kemudian ia alih menjadi terus bertempur. Sebab baginya, sukses itu pilihan. Hanya orang gila yang ingin memperoleh hasil yang sama dengan pola yang berbeda.
C.     Produk-produk HNI HPAI.
HNI HPAI terdiri atas herbs product (produk herbal), health food dan beverage, cosmetic dan home care dan tools marketing.
1.      Produk Herbal
a.       Andrographis Centella
b.      Bilberry.
c.       Biosir.
d.      Carnocap.
e.       Deep Squa.
f.       Diabextrac.
g.      Gamat Kapsul.
h.      Ginextrac
i.        Habbassauda.
j.        Harumi.
k.      Langsingin.
l.        Laurik.
m.    Magafit.
n.      Mengkudu Kapsul.
o.      Minyak Herba Sinergi.
p.      Mustika Dara.
q.      N-Green
r.        Pegagan HS.
s.       Procumin Habbatus Sauda.
t.        Procumin Propolis.
u.      Rosella HS.
v.      Siena.
w.    Spirulina.
x.      Truson.
2.      health food dan beverage
a.      Centella Teh Sinergi.
b.      Dates Syirup.
c.      Deep Olive.
d.     Etta Goat Milk.
e.      Extra Food.
f.       HPAI Coffee.
g.      Jannatea Cold.
h.      Jannatea Hot.
i.        Kopi 7 Elemen.
j.        Madu Asli Multiflora.
k.      Madu Asli Premium.
l.        Madu Pahit.
m.    Madu SJ.
n.      Minyak Zaitun.
o.      Sari Kurma.
p.      Stimfibre.
3.      Cosmetic dan Home Care.
a.       Beauty Care Set.
b.      Beauty Day Cream.
c.       Beauty Night Cream.
d.      Green Wash Detergent.
e.       Green Wash Softener.
f.       Hibis.
g.      Paper Daily Freshener.
h.      Pasta Gigi Herbal.
i.        Promol 12.
j.        Sabun Kolagen Transparan.
k.      Sabun Propolis Transparan.
4.      Fashion dan Lifestyle.
a.       Alquran Asy-Syifaa.
b.      Alquran Bukhara HNI.
c.       Mukena HNI.
d.      Hijab HNI.
e.       Sarung HNI.
5.      Tools Marketing.
a.       Brosur Produk.
b.      CD Album 2 Maidany.
c.       Paket Support Syistem.
D.    keunggulan HNI HPAI.
1.      Herba Penawar al-Wahida Indonesia (HPAI) memiliki visi dan misi yang luhur.
2.      HPAI memiliki kometmen menghasilkan produk yang halal dan thayyib.
3.      HPAI milik muslim.
4.      HPAI memiliki marketing plan yang memenuhi prinsip keadilan atau ihsan dan jual beli sesuai syariah.
5.      HPAI melahirkan dokter herbalis dan peniaga dengan moralitas yang luhur dan menjaga prinsip-prinsip syariah.[5]


[1] Diolah dari sumber blog desa, “Sejarah Desa,” dalam http://pakambandaja.blogdesa.net/2016/08/sejarah-desa.html?m=1. Diakses pada Selasa 9 Juli 2019.
[2] Diolah dari sumber Kemenag, di: http://simas.kemenang.go.id/index.php/profil/mushalla/page/150/?tipologi_id=&kecamatan_id=3875. Diakses pada Selasa 9 Juli 2019.
[3] Nama Mushalla al-Mabrur secara statistik tidak masuk dalam data kemenag, dikarenakan belum terdaftar sehingga datanya tidak ditemukan. Nyatanya, masih banyak dari beberapa mushalla yang oleh masyarakat digunakan sebagai wahana menstransimisikan keilmuan.
[4] Kelompok kerja CELLS untuk DIKTAT KHT DASAR, “Diktat KHT Dasar Kuliah Herba Thibbun Nabawi Tingkat Dasar,” edisi revisi (ttp: tnp, 2018), 20.
[5] Tim Leader Terbaik HNI Yang Telah Membuktikan Prestasi Terbaik dan Keteladanan Tinggi dalam Cara Kerja Benar di Bisnis Halal Network HNI, “Buku Paket Agen Sukses” edisi revisi (ttp: CELLS HNI, 2018), 3-10.

ALAMAT BC HNI HPAI 2 SUMENEP JAWA TIMUR

Selamat datang kepada para pengunjung yang telah berkenan mengunjungi blog ini. Kami ucapkan selamat. Alhamdulillah SUMENEP terus meningkat. BC HNI terus bermunculan. Saat ini sudah ada dua BC di Sumenep. Berikut alamat BC HNI 2 Sumenep: JL. Dusun Kacangan (tempatnya di Kantor Nahdatul Ulama /NU, Pragasn) Pakamban Laok, Pragaan Sumenep. Atau WA ke https://wa.me/082302251702? Atau ke https://wa.me/087856262206? Semuga terbantu. Salam.

Thursday, July 11, 2019

Benarkah MLM ala HNI HPAI halal



Pahami yah…. ๐Ÿ‘‡
– MLM – ————-๐Ÿ†
MLM, Money Game (MG), Member Get Member (MGM) dan Penipuan Investasi
OLEH :
H. Agung Yulianto,SE,Ak, Mkom
(Presiden Direktur Hpa Indonesia)
๐Ÿ“ Seluruh transaksi mu’amalah adalah mubah (boleh) kecuali melanggar aturan syari’at.
Para ulama mendefinisikan ada 4 katagori yg menyebabkan mu’amalah itu haram, yaitu :
1. Riba
2. Ghurur
3. Zhalim
4. Khianat.
Dan bisa ditambah satu lagi yaitu :
5. Haram Produk & Transaksinya.
๐Ÿ“ŒKatagori-katagori inilah yg akan dijadikan sebagai faktor penguji halal-haramnya transaksi/bisnis.
Dan ternyata, katagori ke-3 & ke-4 juga berlaku secara universal, yg dipakai oleh Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) dalam mengkatagorikan mana MLM yg benar & mana yg berbau money-game.
✏Multi-Level Marketing (MLM) yg Halal & Legal :
1. Biaya Join rendah atau minimal
2. Tidak ada Bonus Rekruitmen atau proporsinya sangat kecil dibandingkan bonus dari transaksi repeat order
3. Harga Produk wajar, tidak ada over/exessive price, sehingga member yg tidak sukses tidak dirugikan
4. Marketing Plan-nya adil, tidak menganut Sistem Piramid, binary & sejenisnya.
5. Jika MLM Syariah ada Dewan Syariah yg mengawasi, atau mendapat sertifikasi dari Dewan Syariah Nasional (DSN).
๐Ÿ“Contoh HPA :
1. Dewan Syariah HPA dari Indonesia adalah, DR. Mawardi Muhammad Saleh MA.
Dewan Syariah memberikan ketentuan-ketentuan tambahan menurut Hukum Fiqh Islam (Lihat lampiran tentang Fatwa MLM Syari’ah).
Saat inipun HPA sedang dalam pengurusan sertifikasi DSN.
2. Alhamdulillah berperan dalam mensyiarkan Pengobatan Nabi (Thibbun Nabawy) seperti bekam, habassauda, madu, dll hingga menjadi Pengobatan Alternatif Komplimentary yg diperhitungkan
3. Mampu memberikan kesejahteraan yg cukup berarti.
Saat ini Alhamdulillah sudah banyak LED yg berpenghasilan Rp 6 juta – Rp 75 juta, dan dgn investasi besar-besaran yg akan dilakukan insya Allah akan terus meningkat.
4. Tidak ada Bonus Rekruitmen, & biaya bergabung hanya Rp 30.000 di tambah Starter
➖Money Game (MG) & Member Get Member (MGM)➖
๐Ÿ“ŒCiri utama dari MG & MGM ini adalah :
1. Biaya Join yg sangat tinggi
2. Adanya Fee/Bonus Rekruitmen yg menjadi penghasilan utama
3. Jika ada produk, harga produknya tidak wajar atau overpriced
๐Ÿ“ŒModel bisnisnya adalah sebagai berikut :
1. Tujuan dari biaya fee yg tinggi atau kewajiban membeli produk yg overprice adalah alokasi utk Bonus Rekruitmen
2. Bonus rekruitmen bisa berbentuk fee langsung setiap merekrut, atau bentuk binary, atau yg sering disebut kiri-kanan seimbang
3. Konsumen tidak mendapatkan benefit atau nilai produk yg sepadan dgn yg dia bayarkan.
4. Biasanya Marketing Plannya adalah binary.
Tidak ada MLM Binary yg biaya joinnya murah
5. APLI menolak marketing plan binary.
6. Tidak mementingkan Repeat Order Produk yg merupakan esensi dari perdagangan.
7. binary ini biasanya bonus rekruitmennya besar & menarik, namun umurnya tidak panjang.
๐Ÿ“MG dan MGM ini melanggar faktor ke 3 yaitu menzalimi orang yg direkrut.
Untuk bergabung MG atau MGM harus membayar sekian juta & tidak menerima produk yg sepadan.
Ia harus merekrut sekian orang agar balik modal & meperoleh keuntungan.
๐Ÿ“Sistem MGM ini pasti akan segera cepat masuk titik jenuh, sehingga member yg masuk belakangan akan sangat kesulitan memenuhi target, sehingga uangnya akan hilang.
๐Ÿ“Dengan kata lain, orang yg berhasil dibiayai oleh orang yg tidak berhasil. Inilah juga yg disebut skim piramid. Karena semakin banyak yang sukses semakin banyak korbannya.
๐Ÿ˜Š๐Ÿ’ž๐Ÿ‘
Ruang konsultasi bisnis & investasi Halal Mart
WA admin : 0878-5626-2206
Mari Sukses bersama kami dengan jalan yang di ridhai Allah SWT. In syaa Allah… Aamminnnn… ๐Ÿ˜Š๐Ÿ‘