BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A.
Gambaran Umum Desa
Secara umum, Pakamban terdiri atas dua
wilayah: Desa Pakamban Daya dan Desa Pakamban Laok. Masing-masing dengan
karakter serta tradisi masyarakatnya yang relatif tidak jauh berbeda. Sebagaimana
kehidupan di perkotaan, terkadang cendrung hidup sendiri-sendiri, ekslusif,
tertutup dari yang lain, kehidupan di desa masih mencerminkan kehidupan dengan
spirit solidaritas dan sosialisme yang tinggi. Hal itu karena—baik Desa
Pakamban Daya maupun Desa Pakamban Laok—keduanya secara mentradisi sudah hidup
bersosial, hidup sederhana dan pekerja keras.
Soal hidup malarat (sederhana), orang-orang Pakamban bisa dikatakan cukup
tangguh. Oleh karena itu, tidak diragukan lagi banyak dari mereka yang terbiasa
dengan kehidupan ala kadarnya (hidup sederhana) tanpa harus banyak mengeluh,
sehingga tidak mudah menyerah dan memilih-milih pekerjaan pada saat menemukan
pekerjaan. Mereka lalui saja sepanjang tidak merugikan.
Orang-orang Pakamban—baik Pakamaban Daya
dan Pakamban Laok—sangat kental dengan keislamannya. Selain itu, mereka juga
punya kebiasaan pergi ke sawah di pagi buta. Sebelumnya, mereka sudah terbiasa
melaksanakan shalat subuh berjemaah. Alasannya klasik, pergi bekerja sepagi
mungkin yang kemudian diiringi dengan penguatan spiritualitas merupakan keharusan
yang harus berjalan seimbang. Selanjutnya, waktu pagi dinilai potensial oleh
mereka karena—menurut keyakinan mereka—Allah Swt mencairkan rejeki-Nya untuk
umat sepagi mungkin. Subhanallah,
begitu giatnya masyarakat Pakamban, sehingga antara kegiatan spiritual seperti
kegiatan berjemaah subuh dan spirit pergi bekerja sepagi mungkin telah tertanam
kuat di hati mereka.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan
titik lanjut dari kajian sebelumnya, yang secara panjang lebar telah
menguraikan hakikat temuan kami terkait makanan halal dan thayyib bagi
kesehatan mental pengonsumsi, itu pun disampaikan secara universal. Dalam
penelitian ini, penelis akan mencoba lebih memperkenalkan Pakamban beserta
sejarah berkembangnya pemasaran produk herbal HNI HPAI, sehingga persaksian
pengguna atas manfaat produk bagi kesehatan konsumen, khususnya konsumen
Pakamban, tempat penelitian ini dilakukan, yang kemudian menjadi cikal-bakal
berkembangnya HNI HPAI yang besar sebagaimana lahirnya BC 2 HNI HPAI Sumenep
hari ini. Bagaimana apresiasi masyarakat Pakamban atas produk HNI HPAI.
Dari adanya kekuatan spiritual
masyarakat Pakamban, tentu bukanlah hal mudah bagi mereka menerima secara
sederhana atas produk-produk baru yang kualitas belum tentu menjamin kesehatan.
Pun demikian, kualitas sangat bagus dan terbukti ampuh atasi berbagai macam
penyakit, tetapi proses yang dihasilkan dari produk ini adalah dari sesuatu
yang secara mendasar bertentangan dengan prinsip syariat Islam.Penulis ambil
contoh, di HNI HPAI ada obat yang mampu atasi penyakit yang biasa dialami para
wanita, yaitu haid tidak lancar, keputihan, kista, dan hamil tidak kunjung
muncul. Sudah menjadi kebahagian bilamana telah ada kabar bahwa ada jamu yang
mampu atasi penyakit seperti ini. Kehadiran bayi adalah kebahagiaan besar bagi
seorang ibu yang lama tidak punya anak. Ia bahkan rela mengeluarkan relatif
banyak uang demi terwujudnya momongan. Dengan demikian, jika penyakit yang
diderita itu sudah parah sebagaimana contoh ini, maka “mahal” bagi mereka sudah
menjadi “murah”. Sebab itu, mereka menjadi bersedia mengeluarkan uang banyak
yang sedari awal disimpan baik dan rapi di dalam rak (celengan mereka), ketika
penyakit yang dideritanya sudah parah, maka keadaan sudah berubah, saat itu
menjadi dikeluarkan demi atasi penyakitnya—meskipun itu mahal.
Kuatnya keimanan tidak sembarang
menerima secara mudah terbuka atas makanan dan minuman yang diharamkan oleh
Allah. Makanan yang halal adalah anjuran yang harus ditegakkan. Pun demikian
dengan makanan yang haram, harus sesegera mungkin untuk disingkirkan. Maka,
keunggulan masyarakat Pakamban yang seperti inilah—hemat kami—menarik untuk
diangkat dalam penelitian ini. Bagaimana HNI itu terus tumbuh besar di daerah
ini. Sebelum HNI sudah pernah ada produk sejenis yang diklaim herbal, tetapi mengapa
hanya HNI HPAI yang tetap eksis dan terus besar—sementara produk yang lain yang
sejenis herbal kandas tidak terus besar—ketika dipasarkan di daerah tersebut.
Penulis tidak hendak membicarakan penyebab kekandasan tersebut, sebab
penelitian ini lebih fokus pada pengaruh makanan halal dan thayyib. Dan, apakah
HNI adalah sudah pas bagi mereka hingga terus bertahan hingga detik ini, inilah
yang akan penulis perdalam dari sejarah berkembangnya HNI HPAI di daerah
Pakamban di BAB III ini.
Secara garis besar, Pakamban ada dua,
yaitu Pakam Daya dan Pakamban Laok. Pakamban daya terdiri atas 7 (tujuh) dusun
dengan 16 rukun tetangga (RT) yang meliputi:
1.
Dusun Panggung terdiri atas dua rukun
tetangga (RT).
2.
Dusun Tengger terdiri atas dua rukun
tetangga (RT).
3.
Dusun Preng Taleh terdiri atas dua rukun
tetangga (RT).
4.
Dusun Bakburu terdiri atas dua rukun
tetangga (RT).
5.
Dusun Telaga terdiri atas dua rukun
tetangga (RT).
6.
Dusun Prang Alas terdiri atas dua rukun
tetangga (RT).
7.
Dusun Tambak Sari terdiri atas satu
rukun tetangga (RT).
8.
Dusun Gunung Bunter terdiri atas dua
rukun tetangga (RT).
Dari
total keseluruhan dusun ini terdapat 10 (sepuluh) masjid dan mushaalla.
Umumnya, masjid dan mushalla di daerah ini digunakan untuk tempat mengaji,
seperti di masjid Baitussalam dusun Prang Alas, mushalla al-Mabrur
Namira dusun Prang Alas, mushalla al-Maghfur dusun Bakburu Laok, dan masjid di dusun
Laok Leke. Ada pula pendidikan dengan model pesantren. Beberapa siswa oleh
walinya dipasrahkan ke pengasuh agar belajar di pesantren. Tentu, pendidikannya
meniru gaya pendidikan pesantren. Sudah ada tiga pesantren di desa Pakamban
Daya ini: pesantren Agung Damar, pesantren Darul Ihsan, dan pesantren Panggung.
Sementara di Pakamban laok relatif lebih sedikit, sekitar ada dua mushalla,
satu masjid dan satu pesantren.
Dengan demikian, orang-orang
Pakamban—menurut pembacaan kami—di samping sebagai pekerja keras, mereka sangat
antusias terhadap pendidikan. Sebab itulah, Pakamban tidak diragukan lagi
sebagai desa yang diberkahi.
B.
Sejarah berdirinya HNI HPAI.
1.
Sekilas berdirinya HNI HPAI
Halal
Network Internasional (HNI) merupakan perusahaan muslim yang kometmen untuk
menyediakan produk-produk obat-obatan herba yang halal dan berkualitas terbaik
yang berasal dari bahan-bahan alami yang banyak tumbuh di bumi Indonesia.
Dalam
banyak riwayat sejarah Islam, dinyatakan bahwa pertama kali yang dibangun oleh
umat Islam di Madinah setelah Masjid adalah pasar. Berbeda dengan Masjid, di
mana saat itu di Madinah memang belum ada Masjid. Saat itu telah ada beberapa
pasar milik orang Yahudi. Namun menurut Rasulullah, pasar seperti itu bukan
pasar bagi umat Islam. Sehingga Rasulullah memerintahkan para sahabat, terutama
bagi mereka yang telah memiliki kemampuan dalam berniaga seperti: Abu Bakar,
Umar Usman, Abdurrahman bin Auf untuk mempelopori berdirinya pasar ummat Islam.
Sejak
itulah ummat Islam memiliki pasar di Madinah yang penuh dengan nilai-nilai
keislaman. Pasar yang berasal dari ummat Islam, oleh ummat Islam, dan dari
ummat Islam. Sejak saat itu, perekonumian ummat Islam menjadi meningkat pesat.
Hal ini dijadikan sebagai modal untuk membangun Madinah.
HNI
HPAI merupakan perusahaan yang mempelopori kebangkitan pasar ummat Islam masa
kini, dengan menyediakan produk-produk herba yang halal dan berkualitas, di
tengah kondisi terdapat banyaknya pilihan obat-obat di masyarakat. Prduk yang
disediakan HNI juga merupakan solusi dari berbagai kebutuhan ummat Islam.
Adapun
misi dari perusahaan HNI HPAI adalah menjadikan perusahaan multi level
marketing syari’ah terbesar di Indonesia dan menjadi penggerak terciptanya
perekonomian ummat Islam, memberikan kemaslahatan bagi masyarakat luas, serta
membutuhkan insan yang profesional dengan memanfaatkan teknologi yang maju
serta bertakwa kepada Allah Swt.
2.
Masuknya HNI HPAI ke Pakamban
Semula,
HNI HPAI diperkenalkan oleh salahseorang yang bernama Ach. Faizi, yang ia
peroleh dari Riza Anami (dosen di salah satu perguruan tinggi di Sumenep
Madura), dibawa ke kampungnya, dusun Kacangan, desa Pakamban Laok, Pragaan,
Sumenep, pada hari Minggu, 17 April 2016. Pertama kali memperkenalkan HNI tidaklah
mudah tentunya. Di samping kehati-hatian masyarakatnya menerima produk baru,
juga kehidupan yang minimalis (sederhana) membuatnya susah memperkenalkan HNI berkembang
di dusun tersebut.
Berkat
tekad dan semangatnya ia tidak mudah menyerah—meski di awal ia mulai kecewa dan
ada inisiatif untuk berhenti. Sebagai upaya menjadi orang sukses ia tentu
sadar, bahwa menjadi sukses butuh perjuangan dan kerjakeras untuk mewujudkan
itu. Oleh karena itu, keinginan yang semula berusaha ingin mundur kemudian ia
alih menjadi terus bertempur. Sebab baginya, sukses itu pilihan. Hanya orang
gila yang ingin memperoleh hasil yang sama dengan pola yang berbeda.
C.
Produk-produk HNI HPAI.
HNI
HPAI terdiri atas herbs product
(produk herbal), health food dan beverage, cosmetic dan home care
dan tools marketing.
1.
Produk Herbal
a.
Andrographis Centella
b.
Bilberry.
c.
Biosir.
d.
Carnocap.
e.
Deep Squa.
f.
Diabextrac.
g.
Gamat Kapsul.
h.
Ginextrac
i.
Habbassauda.
j.
Harumi.
k.
Langsingin.
l.
Laurik.
m.
Magafit.
n.
Mengkudu Kapsul.
o.
Minyak Herba Sinergi.
p.
Mustika Dara.
q.
N-Green
r.
Pegagan HS.
s.
Procumin Habbatus Sauda.
t.
Procumin Propolis.
u.
Rosella HS.
v.
Siena.
w.
Spirulina.
x.
Truson.
2.
health
food
dan beverage
a.
Centella Teh Sinergi.
b.
Dates Syirup.
c.
Deep Olive.
d.
Etta Goat Milk.
e.
Extra Food.
f.
HPAI Coffee.
g.
Jannatea Cold.
h.
Jannatea Hot.
i.
Kopi 7 Elemen.
j.
Madu Asli Multiflora.
k.
Madu Asli Premium.
l.
Madu Pahit.
m.
Madu SJ.
n.
Minyak Zaitun.
o.
Sari Kurma.
p.
Stimfibre.
3.
Cosmetic
dan
Home Care.
a.
Beauty Care Set.
b.
Beauty Day Cream.
c.
Beauty Night Cream.
d.
Green Wash Detergent.
e.
Green Wash Softener.
f.
Hibis.
g.
Paper Daily Freshener.
h.
Pasta Gigi Herbal.
i.
Promol 12.
j.
Sabun Kolagen Transparan.
k.
Sabun Propolis Transparan.
4.
Fashion
dan
Lifestyle.
a.
Alquran Asy-Syifaa.
b.
Alquran Bukhara HNI.
c.
Mukena HNI.
d.
Hijab HNI.
e.
Sarung HNI.
5.
Tools
Marketing.
a.
Brosur Produk.
b.
CD Album 2 Maidany.
c.
Paket Support Syistem.
D.
keunggulan HNI HPAI.
1.
Herba Penawar al-Wahida Indonesia (HPAI)
memiliki visi dan misi yang luhur.
2.
HPAI memiliki kometmen menghasilkan
produk yang halal dan thayyib.
3.
HPAI milik muslim.
4.
HPAI memiliki marketing plan yang
memenuhi prinsip keadilan atau ihsan dan jual beli sesuai syariah.
5.
HPAI melahirkan dokter herbalis dan
peniaga dengan moralitas yang luhur dan menjaga prinsip-prinsip syariah.