Friday, July 12, 2019

GAMBARAN UMUM DESA PAKAMBAN (DAYA DAN LAOK) SERTA SEJARAH MASUKNYA HNI HPAI


BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A.    Gambaran Umum Desa
Secara umum, Pakamban terdiri atas dua wilayah: Desa Pakamban Daya dan Desa Pakamban Laok. Masing-masing dengan karakter serta tradisi masyarakatnya yang relatif tidak jauh berbeda. Sebagaimana kehidupan di perkotaan, terkadang cendrung hidup sendiri-sendiri, ekslusif, tertutup dari yang lain, kehidupan di desa masih mencerminkan kehidupan dengan spirit solidaritas dan sosialisme yang tinggi. Hal itu karena—baik Desa Pakamban Daya maupun Desa Pakamban Laok—keduanya secara mentradisi sudah hidup bersosial, hidup sederhana dan pekerja keras.
Soal hidup malarat (sederhana), orang-orang Pakamban bisa dikatakan cukup tangguh. Oleh karena itu, tidak diragukan lagi banyak dari mereka yang terbiasa dengan kehidupan ala kadarnya (hidup sederhana) tanpa harus banyak mengeluh, sehingga tidak mudah menyerah dan memilih-milih pekerjaan pada saat menemukan pekerjaan. Mereka lalui saja sepanjang tidak merugikan.
Orang-orang Pakamban—baik Pakamaban Daya dan Pakamban Laok—sangat kental dengan keislamannya. Selain itu, mereka juga punya kebiasaan pergi ke sawah di pagi buta. Sebelumnya, mereka sudah terbiasa melaksanakan shalat subuh berjemaah. Alasannya klasik, pergi bekerja sepagi mungkin yang kemudian diiringi dengan penguatan spiritualitas merupakan keharusan yang harus berjalan seimbang. Selanjutnya, waktu pagi dinilai potensial oleh mereka karena—menurut keyakinan mereka—Allah Swt mencairkan rejeki-Nya untuk umat sepagi mungkin. Subhanallah, begitu giatnya masyarakat Pakamban, sehingga antara kegiatan spiritual seperti kegiatan berjemaah subuh dan spirit pergi bekerja sepagi mungkin telah tertanam kuat di hati mereka.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan titik lanjut dari kajian sebelumnya, yang secara panjang lebar telah menguraikan hakikat temuan kami terkait makanan halal dan thayyib bagi kesehatan mental pengonsumsi, itu pun disampaikan secara universal. Dalam penelitian ini, penelis akan mencoba lebih memperkenalkan Pakamban beserta sejarah berkembangnya pemasaran produk herbal HNI HPAI, sehingga persaksian pengguna atas manfaat produk bagi kesehatan konsumen, khususnya konsumen Pakamban, tempat penelitian ini dilakukan, yang kemudian menjadi cikal-bakal berkembangnya HNI HPAI yang besar sebagaimana lahirnya BC 2 HNI HPAI Sumenep hari ini. Bagaimana apresiasi masyarakat Pakamban atas produk HNI HPAI.
Dari adanya kekuatan spiritual masyarakat Pakamban, tentu bukanlah hal mudah bagi mereka menerima secara sederhana atas produk-produk baru yang kualitas belum tentu menjamin kesehatan. Pun demikian, kualitas sangat bagus dan terbukti ampuh atasi berbagai macam penyakit, tetapi proses yang dihasilkan dari produk ini adalah dari sesuatu yang secara mendasar bertentangan dengan prinsip syariat Islam.Penulis ambil contoh, di HNI HPAI ada obat yang mampu atasi penyakit yang biasa dialami para wanita, yaitu haid tidak lancar, keputihan, kista, dan hamil tidak kunjung muncul. Sudah menjadi kebahagian bilamana telah ada kabar bahwa ada jamu yang mampu atasi penyakit seperti ini. Kehadiran bayi adalah kebahagiaan besar bagi seorang ibu yang lama tidak punya anak. Ia bahkan rela mengeluarkan relatif banyak uang demi terwujudnya momongan. Dengan demikian, jika penyakit yang diderita itu sudah parah sebagaimana contoh ini, maka “mahal” bagi mereka sudah menjadi “murah”. Sebab itu, mereka menjadi bersedia mengeluarkan uang banyak yang sedari awal disimpan baik dan rapi di dalam rak (celengan mereka), ketika penyakit yang dideritanya sudah parah, maka keadaan sudah berubah, saat itu menjadi dikeluarkan demi atasi penyakitnya—meskipun itu mahal.
Kuatnya keimanan tidak sembarang menerima secara mudah terbuka atas makanan dan minuman yang diharamkan oleh Allah. Makanan yang halal adalah anjuran yang harus ditegakkan. Pun demikian dengan makanan yang haram, harus sesegera mungkin untuk disingkirkan. Maka, keunggulan masyarakat Pakamban yang seperti inilah—hemat kami—menarik untuk diangkat dalam penelitian ini. Bagaimana HNI itu terus tumbuh besar di daerah ini. Sebelum HNI sudah pernah ada produk sejenis yang diklaim herbal, tetapi mengapa hanya HNI HPAI yang tetap eksis dan terus besar—sementara produk yang lain yang sejenis herbal kandas tidak terus besar—ketika dipasarkan di daerah tersebut. Penulis tidak hendak membicarakan penyebab kekandasan tersebut, sebab penelitian ini lebih fokus pada pengaruh makanan halal dan thayyib. Dan, apakah HNI adalah sudah pas bagi mereka hingga terus bertahan hingga detik ini, inilah yang akan penulis perdalam dari sejarah berkembangnya HNI HPAI di daerah Pakamban di BAB III ini.
Secara garis besar, Pakamban ada dua, yaitu Pakam Daya dan Pakamban Laok. Pakamban daya terdiri atas 7 (tujuh) dusun dengan 16 rukun tetangga (RT) yang meliputi[1]:
1.      Dusun Panggung terdiri atas dua rukun tetangga (RT).
2.      Dusun Tengger terdiri atas dua rukun tetangga (RT).
3.      Dusun Preng Taleh terdiri atas dua rukun tetangga (RT).
4.      Dusun Bakburu terdiri atas dua rukun tetangga (RT).
5.      Dusun Telaga terdiri atas dua rukun tetangga (RT).
6.      Dusun Prang Alas terdiri atas dua rukun tetangga (RT).
7.      Dusun Tambak Sari terdiri atas satu rukun tetangga (RT).
8.      Dusun Gunung Bunter terdiri atas dua rukun tetangga (RT).
 Dari total keseluruhan dusun ini terdapat 10 (sepuluh) masjid dan mushaalla[2]. Umumnya, masjid dan mushalla di daerah ini digunakan untuk tempat mengaji, seperti di masjid Baitussalam dusun Prang Alas, mushalla al-Mabrur[3] Namira dusun Prang Alas, mushalla al-Maghfur dusun Bakburu Laok, dan masjid di dusun Laok Leke. Ada pula pendidikan dengan model pesantren. Beberapa siswa oleh walinya dipasrahkan ke pengasuh agar belajar di pesantren. Tentu, pendidikannya meniru gaya pendidikan pesantren. Sudah ada tiga pesantren di desa Pakamban Daya ini: pesantren Agung Damar, pesantren Darul Ihsan, dan pesantren Panggung. Sementara di Pakamban laok relatif lebih sedikit, sekitar ada dua mushalla, satu masjid dan satu pesantren.
Dengan demikian, orang-orang Pakamban—menurut pembacaan kami—di samping sebagai pekerja keras, mereka sangat antusias terhadap pendidikan. Sebab itulah, Pakamban tidak diragukan lagi sebagai desa yang diberkahi.
B.     Sejarah berdirinya HNI HPAI.
1.      Sekilas berdirinya HNI HPAI
Halal Network Internasional (HNI) merupakan perusahaan muslim yang kometmen untuk menyediakan produk-produk obat-obatan herba yang halal dan berkualitas terbaik yang berasal dari bahan-bahan alami yang banyak tumbuh di bumi Indonesia.
Dalam banyak riwayat sejarah Islam, dinyatakan bahwa pertama kali yang dibangun oleh umat Islam di Madinah setelah Masjid adalah pasar. Berbeda dengan Masjid, di mana saat itu di Madinah memang belum ada Masjid. Saat itu telah ada beberapa pasar milik orang Yahudi. Namun menurut Rasulullah, pasar seperti itu bukan pasar bagi umat Islam. Sehingga Rasulullah memerintahkan para sahabat, terutama bagi mereka yang telah memiliki kemampuan dalam berniaga seperti: Abu Bakar, Umar Usman, Abdurrahman bin Auf untuk mempelopori berdirinya pasar ummat Islam.[4]
Sejak itulah ummat Islam memiliki pasar di Madinah yang penuh dengan nilai-nilai keislaman. Pasar yang berasal dari ummat Islam, oleh ummat Islam, dan dari ummat Islam. Sejak saat itu, perekonumian ummat Islam menjadi meningkat pesat. Hal ini dijadikan sebagai modal untuk membangun Madinah.
HNI HPAI merupakan perusahaan yang mempelopori kebangkitan pasar ummat Islam masa kini, dengan menyediakan produk-produk herba yang halal dan berkualitas, di tengah kondisi terdapat banyaknya pilihan obat-obat di masyarakat. Prduk yang disediakan HNI juga merupakan solusi dari berbagai kebutuhan ummat Islam.
Adapun misi dari perusahaan HNI HPAI adalah menjadikan perusahaan multi level marketing syari’ah terbesar di Indonesia dan menjadi penggerak terciptanya perekonomian ummat Islam, memberikan kemaslahatan bagi masyarakat luas, serta membutuhkan insan yang profesional dengan memanfaatkan teknologi yang maju serta bertakwa kepada Allah Swt.
2.      Masuknya HNI HPAI ke Pakamban
Semula, HNI HPAI diperkenalkan oleh salahseorang yang bernama Ach. Faizi, yang ia peroleh dari Riza Anami (dosen di salah satu perguruan tinggi di Sumenep Madura), dibawa ke kampungnya, dusun Kacangan, desa Pakamban Laok, Pragaan, Sumenep, pada hari Minggu, 17 April 2016. Pertama kali memperkenalkan HNI tidaklah mudah tentunya. Di samping kehati-hatian masyarakatnya menerima produk baru, juga kehidupan yang minimalis (sederhana) membuatnya susah memperkenalkan HNI berkembang di dusun tersebut.
Berkat tekad dan semangatnya ia tidak mudah menyerah—meski di awal ia mulai kecewa dan ada inisiatif untuk berhenti. Sebagai upaya menjadi orang sukses ia tentu sadar, bahwa menjadi sukses butuh perjuangan dan kerjakeras untuk mewujudkan itu. Oleh karena itu, keinginan yang semula berusaha ingin mundur kemudian ia alih menjadi terus bertempur. Sebab baginya, sukses itu pilihan. Hanya orang gila yang ingin memperoleh hasil yang sama dengan pola yang berbeda.
C.     Produk-produk HNI HPAI.
HNI HPAI terdiri atas herbs product (produk herbal), health food dan beverage, cosmetic dan home care dan tools marketing.
1.      Produk Herbal
a.       Andrographis Centella
b.      Bilberry.
c.       Biosir.
d.      Carnocap.
e.       Deep Squa.
f.       Diabextrac.
g.      Gamat Kapsul.
h.      Ginextrac
i.        Habbassauda.
j.        Harumi.
k.      Langsingin.
l.        Laurik.
m.    Magafit.
n.      Mengkudu Kapsul.
o.      Minyak Herba Sinergi.
p.      Mustika Dara.
q.      N-Green
r.        Pegagan HS.
s.       Procumin Habbatus Sauda.
t.        Procumin Propolis.
u.      Rosella HS.
v.      Siena.
w.    Spirulina.
x.      Truson.
2.      health food dan beverage
a.      Centella Teh Sinergi.
b.      Dates Syirup.
c.      Deep Olive.
d.     Etta Goat Milk.
e.      Extra Food.
f.       HPAI Coffee.
g.      Jannatea Cold.
h.      Jannatea Hot.
i.        Kopi 7 Elemen.
j.        Madu Asli Multiflora.
k.      Madu Asli Premium.
l.        Madu Pahit.
m.    Madu SJ.
n.      Minyak Zaitun.
o.      Sari Kurma.
p.      Stimfibre.
3.      Cosmetic dan Home Care.
a.       Beauty Care Set.
b.      Beauty Day Cream.
c.       Beauty Night Cream.
d.      Green Wash Detergent.
e.       Green Wash Softener.
f.       Hibis.
g.      Paper Daily Freshener.
h.      Pasta Gigi Herbal.
i.        Promol 12.
j.        Sabun Kolagen Transparan.
k.      Sabun Propolis Transparan.
4.      Fashion dan Lifestyle.
a.       Alquran Asy-Syifaa.
b.      Alquran Bukhara HNI.
c.       Mukena HNI.
d.      Hijab HNI.
e.       Sarung HNI.
5.      Tools Marketing.
a.       Brosur Produk.
b.      CD Album 2 Maidany.
c.       Paket Support Syistem.
D.    keunggulan HNI HPAI.
1.      Herba Penawar al-Wahida Indonesia (HPAI) memiliki visi dan misi yang luhur.
2.      HPAI memiliki kometmen menghasilkan produk yang halal dan thayyib.
3.      HPAI milik muslim.
4.      HPAI memiliki marketing plan yang memenuhi prinsip keadilan atau ihsan dan jual beli sesuai syariah.
5.      HPAI melahirkan dokter herbalis dan peniaga dengan moralitas yang luhur dan menjaga prinsip-prinsip syariah.[5]


[1] Diolah dari sumber blog desa, “Sejarah Desa,” dalam http://pakambandaja.blogdesa.net/2016/08/sejarah-desa.html?m=1. Diakses pada Selasa 9 Juli 2019.
[2] Diolah dari sumber Kemenag, di: http://simas.kemenang.go.id/index.php/profil/mushalla/page/150/?tipologi_id=&kecamatan_id=3875. Diakses pada Selasa 9 Juli 2019.
[3] Nama Mushalla al-Mabrur secara statistik tidak masuk dalam data kemenag, dikarenakan belum terdaftar sehingga datanya tidak ditemukan. Nyatanya, masih banyak dari beberapa mushalla yang oleh masyarakat digunakan sebagai wahana menstransimisikan keilmuan.
[4] Kelompok kerja CELLS untuk DIKTAT KHT DASAR, “Diktat KHT Dasar Kuliah Herba Thibbun Nabawi Tingkat Dasar,” edisi revisi (ttp: tnp, 2018), 20.
[5] Tim Leader Terbaik HNI Yang Telah Membuktikan Prestasi Terbaik dan Keteladanan Tinggi dalam Cara Kerja Benar di Bisnis Halal Network HNI, “Buku Paket Agen Sukses” edisi revisi (ttp: CELLS HNI, 2018), 3-10.