Tuesday, March 20, 2018

MAKALAH SPIRITUAL

LATAR BELAKANG
A.    Pengantar
            Spiritual, dalam Islam, biasa dilakukan untuk memantapkan rohani kita untuk menjadi insan agar lebih baik dari sebelumnya. Memantapkan hati tersebut tidak semudah membolakbalikkan mata, tetapi harus dilalui dengan praktek mujahadah dengan sungguh-sungguh, agar hati bisa terlatih semakin mantap dan bersih. (Secara sederhana, sebelum manusia itu diciptakan, sebelum itu kita berupa ruh)
Seperti apa prakteknya, maka di bawah ini penulis meresa perlu terlebih dahulu merumuskan kajian dalam makalah sederhana ini agar pembahasan lebih terarah dan sesuai mikanisme yang lebih spesifik dan teratur.
B.     Rumusan masalah:
1.      Pengertian spiritual
2.      Kiat membangun kecerdasan spiritual melalui olah qolbu
3.      Karateristik orang yang memiliki kecerdasan spiritual
4.      Praktek pendidikan spiritual nabi Muhammad saw



PEMBAHASAN
A.    Pengertian kecerdasan spiritual
Menurut kamus Webster (1963) kata spirit berasal dari kata benda bahasa latin “spirit” yang berarti nafas dan  kata kerja” spirare” yang berarti untuk bernafas. Jadi, melihat dari asal katanya untuk hidup adalah untuk bernafas, dan bernafas artinya memilki spirit. Dalam hal ini memilki ikkatan yang  lebih kepada hal-hal yang bebrsifat kerohanian atau kejiwaan.
Sebagai penggagas utama kecerdasan spiritual yakni Zohar dan Marshall.Mengemukakan tentang pengertian kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya. Kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengana yang lain. SQ adalah landasann yang d iperlukan untuk menfungsikan IQ, EQ secara  efektif, bahkan SQ merupakan kecerdasan tertinggi.
 Pada mmmulanya  manusia berada ditempat yang tinggi sebagai makhluk spiritual murni yang kemudian ruh spiritual itu dipadukan kedalam materi yang kongkrit bberupa tubuh atau jasad manusia yang terbuat dari tanah. Maka lahirlah manusia  yang tidak hanya memilki tubuh tetapi memilki sifat spiritual sebagaimana firman Allah dalam surat al-a’raf 7: 132.
Artinya:
“Dan  ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak adam a dari sulbi mereka, dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman).”bukankah aku ini Tuhanmu?” mereka menjawab” betul” (engkau Tuahn kami). Kami menjadi saksi. (kami lakukan yang demikian iitu)  agar dihari kiamat kamu  tidak mengatakan. “sesungguhnyha kami adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (ke-Esaan Allah).
Dalam  termenologi islam dapat dikatakan bahwa SQ adalah kecerdasan yang bertumpu pada qolb. Qolb inilah yang sebenarnya merupakan pusat kendali semua gegrak anggota tubuh manusia.Ia adalah raja bagi semua anggota tubuh yang lain.
Spiritual dalam pengertian yang luas merupakan hal yang berhubungan dengan spirit.Sesuatu yang spirit merupakan kebenanran yang abadi yang berhubungan dengan tujuan hidup manusia. Sering dibandingkan dengan sesuatu  yang duniawi dan sementara. Pihak lain yang mengatakan  bahwa spiritualitas memilki dua proses, pertama: proses keatas yang merupakan tumbuhnya kekuatan internal yang mengubah seseorang dengan Tuhan. Kedua: proses kebawah yang ditandai dengan peningkatan realistis fisik seseorang akibat perubahan internal. Perubahan akan timbul pada diri seseorang dengan meningkatkan kecerdasan diri Diana nilai-nilai ke Tuhanan didalam akan termanifestasi keluar melalui pengalaman dan kemajuan diri. Dari   beberapa uraian pengerian diatas dapat disimpulkan bahwa pengerian spiritual (SQ) adalah kecerdasan yang berhubungan erat dengan bagaimana menghadapi persoalan makna hidup atau bagaimana hidup menjadi bermakna dengan bertumpu pada qolb (hati yang secara  fitrah mengakui ke-Esaan Allah).
B.     Kiat membanngun kecerdasan spiritual melalui olah qolb
Pada dasarnya manusia itu dilahirkan dengan bekal fitrah kecerdasan  spiritual untuk mengenal Allah dan beriman kepadaNya. Namun kenyataannya bisa dikatakan manusia modern ini sedang mengalami krisis kecerdasan spiritual yang terbukti dengan adanya banyak penyimpangan dan konfik sosial yang banyak dilakukan oleh orang yang memilki kecerdasan intelektual yang tinggi dan kecerdasan emosional yang tinggi pula.
Semua orang menyadari bahwa kesuksesan manusia itu tidak hanya  diukur oleh kecerdasan intelektual (IQ), ataupun kecerdasan emosional (EQ) yang dipromosikan didunia pengetahuan. Tetapi juga ditentukan oleh kecerdasan spiritual. Ketika kecerdasan intelektual diperoleh melalaui olah akal, dan kecerdasan emosional diperoleh melalui olah jiwa maka, kecerdasan spiritual diperoleh melalui olah qolbkarena seluruh gegrakan  dan sepak terjal manusia bersumber dari satu titik yaitu qolb. Yang dalam bahasa indonesianya sering diterjemahkan dengan hati. Qolbulah yang mengendalikan segala bentuk tingkah laku manusia, dari sana kedamaian mengalir dan dari sana  pula kesengsaraan bermula sesuai dengan sabda nabi saw:
عن نعمان بن بشير ال  سمعت رسول اله صلعم قال  الا وان في الجسد مضغة ادا صلحت صلح الجسد كله وادا فسدت فسد الجسد كله ا  وهي القلب  رواه البخاري
Dari Nu’man bin Basyir ia berkata, Rasulullah saw bersabda, “ ketahuilah bahwa didalam tubuh manusia ada segumpal   daging,  apabila  ia baik maka baikpula seluruh fisik manusia, dan sebaliknya apabila ia buruk maka buruk pulalah sekujur tubuhnya, ketahuilah bahwa ia adalah hati.(HR Bukhari)
            Langkah penting untuk meningkatkan kecerdasan spiritual, namun hal ini harus disertai dengan latihan, ketekunan dan kesabaran diantaranya:
1.      Banyak merenung persoalan-persoalan hidup baik yangterjadi dalam diri  sendiri maupun diluar diri sendiri secara mendalam contohnya; merenung atau selalu bertanya-tanya tentang “sebenarnya siapa saya? Dan hendak kemana saya? Itulah pertanyaan-pertanyaan yang fundamental yang mengantarkan manusia pada kecerdasan spiritualntualnya
2.      Melihat kenyataan-kenyataan hidup seperti kematian, kecelakaan dan musibah-musibah lain yang terjadi secara nyata dihadapan kita atau manusia
3.      Merasakan kehadiran Allah yang begitu dekat pada saat dzikir, shalat dan dalam aktifitas-aktifitas lain.
4.      Berdo’a. dari rangkaian-rangkaian usaha yang kita lakukan, bebrdo’a juga bebrperan penting sebagai bukti bahwa  manusia menyadari kelemahannya. Manusia hanya diberi fasilitas untuk dimanfa’atkan sedangkan hasilnya Tuhan yang menentukan.
Salah  satu cara lain untuk mengembangkan kecerdasan spiritual sebagaimana yang telah disebut diatas bahwa untuk meraih kecerdasan spiritual satu-satunya adalah dengan memanaje atau memngolah hati dan  mengobatinya.
Cara menyembuhkan penyakit qalbu itu ada  lima
1.      Membaca al-qur’an  sebagaimamna yang disabdakan nabi saw:
عن ابي امامة الباهلي قال سمعت رسول الله صلعم  يقول اقرؤا القران فانه ياتي يوم القيامة شفيعا لاصحابه   رواه المسلم
“Dari Abu Umamah al-Bahili, berkata,” saya mendengar Rasulullah sawbersabda,” bacalah al-Qur’an karena al-Qur’an a  kan datang pada  hari kiamat dan memberikan syafa’at pada orang-orang yang suka  membacanya (HR Muslim)
Allah   juga berfirman dalam surat yunus ayat 57
“hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan  penyembuh dari penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman (Q. yunus, 57)
1.      Berpuasa sebagaimana hadits nabi saw:
عن ابي سعيد الخدري رضي الله عنه قال سمعت النبي صلعم يقول من صام يوما في سبيل الله بعد الله وجهه عن النار سبعين خريفا  رواه البخاري
“ dari Abi Sa’id al Khudri ra  ia berkata, “ rasulullah saw bersabda, “barang siapa yang berpuasa satu dalam jalan Allah swt, maka Allah swt akan menjauhkan dari api neraka selama tujuh puluh  tahun (HR Bukhari)
2.      Shalat malam (tahajjud) dengan khusyu’
Allah bebrfirman dalam surat  al-isra’ ayat: 79
“Dan pada sebagian  malam hari bersembahyang tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ketempat yang terpuji”
Sabda  nabi  saw tentang hal ini:
عن بلال ان رسول الله صلعم قال عليكم بقيام الليل فانه داب الصالحين قبلكم وان قيام الليل قربة الي الله ومنهاة عن الاثم وتكفير للسييات ومطرة للداء عن الجسد   رواه الترميدي
“ dari Bilal, sesungguhnya Rasulullah saw bersabbda, “hendaklah kamu melaksanakan shalat malam karena  hal itu adalah kebiasaan orangorang shaleh sebelum kamu. Ia dapat mendekatkan  kamu pada Tuhanmu. Mencegah  perbuatan doa, menghapus segala keburukan, serta  mengusik penyakit  dari jasad (HR tirmidzi).
3.      Berdzikir
Suasana tenang dan hening akan menjadikan seseorang lebih husyu’, konsentrasi dan meresapi dzikir dan do’a yang dibaca. Sungguh sangat terpuji bagi seorang hamba yang dududk bersimpuh dihadapannya dengan titik air  mata mengalir seraya memohon ampuna tas dosa-dosa yang telah diperbuatnya. Dan menyesali, meneguhkan qolbu untuk tidak megulangi lagi semua noda dan dosa yang dilakukan.
Dengan teru-menerus  berdzikir seperti ini maka qolbu akan menjadi tenagng dan tentram. Dan  itulah symbol orang-orang taqwa yang Allah menjanjikan  kepadanya denngan balasan surga. Yakni firman Allah dalam surat azzariyat ayat 15-18:
Artinya:
”Sesungguhnya orang-orang bebrtaqwa berada ditaman-taman (surga) dimata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan  kepada  mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu didunia adalah orang-orang yang berbuat baik; mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam; dan di akhir-akhir  malam mereka memohon ampun (kepada Allah swt).
4.      Bergaul denngan orang-orang shaleh
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, termasuk  dalam  hal berteman. Manusia sangat membutuhkan seorang sahabat.Dan dalam pertemanan perlu adanya kecocokan.Karena itu, selektif dalam bergaul sangat dibutuhkan. Teman   dapat membawa  kita pada  kebahagiaan sekaligus akan menjerumuskan kita pada lubang kesesatan yang sangat dalam.
C.     Karakteristik orang  yang memilki kecerdasan spiritual
Menurut Jalaluddin Rahmat (2007) individu yang memilki kecerdasan spiritual tinggi memilki beberapa karakteristik sebagai berikut:
1.      Kemmapuan untuk mentransenndensikan yang sfisik dan meterilal.
2.      Kemampuan mengalami tingkat kesadaran yang memuncak.
3.      Kemampuan untuk mensakralkan pengalaman sehari-hari.
4.      Kemampuan: untuk menggunakan sumber-sumber spiritual sebagai bahan untuk menyelesaikan masalah.
5.      Kemampuan untuk bisa berbuat
Karakteristik diatas baik secara fisik maupun material merupakan komponen inti  dari kecerdasan spiritual. Orang yang cerdas secara spiritual menyelesaikan masalah tidak hanya menggunakan rasio dan emosi saja tetapi bisa menggunakan makna hidup secara spiritual.
Orang  yang memilki kecerdasan spiritual juga bisa dipandang pada  perilakunya yang baik, suka tolong-menolong, mengasihi sesama, arif dalam menyikapi persoalan (memahami iman, mmendalami islam, dan mengamalkan ihsan). Kkarena Rasulullah juga pernah bebrsabda:
خير الناس انفعهم للناس                   
Artinya:
“Sebaik-baik manusia adalah memberikan manfa’at kepada manusia yang lain.
Suka mema’afkan juga termasuk ciri dari orang yang memmilki kecerdasan spiritual. Tindakan mema’afkan adalah untuk kebaikan kita sendiri bukan untuk orang lain karena akan membawa kita pada  kemuliyaan, kesehatan dan keselamatan. Sikapa mmembenci  a kan membunuh pada diri kita sendiri baik didunia maupun diakhirat .Allah swt berfirman” dan  hendaklah mereka suka mema’afkan dan  mengampuni, bukankah kalian menginginkan Allah mengampuni kalian (Qs An-Nur 24: 22).
D.    Praktek pendidikan spiritual  nabi Muhammad saw
Rasulullah adalah teladan bagi ummat manusia tiada yang melebihi keagungan kepribadiannya, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa peneliti ilmuan didunia (Amstrong) mengakui bahwa Muhammad adalah genius, spiritual intelegensi, orang yang pantas mendapat julukan pendidk  ulung yang mampu menjadikan murid-muridnya  tidak hanya pandai secara intelektual, emosinal tapi juga matang dari segi spiritual. Salah satu contoh murid  nabi  yang hebat: cerdas IQ, EQ, SQ adalah sayyidinah Abu Bakar, Umar Utsman dan sayyidina Ali dan  sahabat-sahabat lain yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu dalam pembahasan ini.
Amstrong juga menjelaskan dengan jujur  bahwa beliau adalah seorang yang sangat cerdas (a man of exceptional genius)dan juga spiritualgenius. Sebagai seorang pendidik  agung manusia tentu  nabi memilki keinginan yang kuat untuk menularkan “virus” kecerdasan spiritualnya kepada ummatnya melalui pengajaran dan pendidikan yang berlangsung bersama sahabat-sahabatnya. Pendidikan spiritual yang diajarkan nabi MUhammamd saw pada peserta didiknya adalah spiritual yang mewujud dalam kepribadian yang nyata yang kongkrit yang d itandai  dengan  kejujuran yang  tinggi, integritas, kedissiplinan, keteguhan memegang prinsip, sanggup melampaui segala bentuk rintangan, kesedihan dan lain-lain yang semua materi disumberkan  pada al-Qur’an. Al-Qur’an selain menjadi media pendidikan al-Qur’an juga menjadi kerikulum utama pendidikan beliau salah satu contoh pendidikan spiritual yang dicontohkan nabi  yaitu:
عن ابي هريرة رضي الله نه قال  قال رسول لله صلعم انضرواالي من اسفل منكم ولا تنضرواالي من هو فوقكم  فهو اجدرا ان لا تزدروا نعمة الله
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra Rasulullah saw bbersabda lihatlah orang yang lebih rendah dari kalian, dan janganlah kalian melihaht orang yang lebih tinggi dari kalian. Hal itu  lebih pantas dari kalian agar tidak meremehkan nikmat  yang telah diberikan Allah atas kalian (HR Bukhari Muslim).
Kandungan spiritual dari pesan  hadits diatas  bahwa nabi tidak menginginkan muridnya menjadi orang   yang kufur ni’mat. Tetapi menginginkan muridnya percaya diri, menerima atas apa yang dikehendaki Allah. Disamping itu mengandung pesan spiritual agung seperti: melihat orang yang lebih rendah dari kita. Artinya banyak  yang harus kita lihat dibelakanga atau di bawah kita : menyantuni anak yatim, beri makan fakir miskin, dan lain-lain.
Nabi Muhammad juga sangat tidak senang kepada muridnya yang menghabiskan seluruh hidupnya untuk melakukan shalat malam, puasa terus-menerus sepanjang hidupnya atau bahkan ada yang tidak mau menikah dengan perempuan, karena semata-mata ingin mendekatkan diri kepada Allah sebagaimana sabdanya:

Artinya:
“Ada tiga orang yang datang kerumah istri-istri nabi saw. Mereka semua menanyakan bagaimana ibadah yang dilakukan oleh nabi saw. Setelah mereka diberi tahukan (tentang ibadah   nanbi saw) mereka seakan-akan menganggap sedikit dan mereka  berkata: (kaalu begitu) dimanakah posisi kita disbanding nabi saw padahal dosa beliau yang s udah lalu dan dosa yang akan datang sudah diampuni? Salah satu dari mereka lalu berkata: “ saya akan melakukan  shalat  malam selamanya”. Yang lain mengatakan: “ saya a kan berpuasa sepanjang tahun, selamanya, dan saya tidak a kan berbuka”. Yang lain lagi mengatakan:” saya akan menjauhi wanita selamanyasaya tidak akan menikah”. Setelah itu Rasulullah saw datang kepada mereka dan bersabda:” kalian yang berkata begini dan begini? Ingatlah, demi Allah! Saya adalah orang yang  paling takut kepada Allah dan paling taqwa (dianntara kalin). Akan tetapi saya  berpuasa dan saya berbuka. Saya melakukan shalat dan saya tidur.Saya juga menikahi perempuan. Siapa yang tidak senang terhadap sunnahku, maka di bukan golonganku!.
Dengan demikian spiritual yan dikehendaki nabi Muhammad saw adalah spiritual yang manusiawi yang tidak sampai mengekang atau membunuh. Sifat-sifat dan karakter  dasar manusia, nabi Muhammad saw sering menegaskan kepada murid-muridya bahwa dirinya adalah manusia biasa seperti mereka juga pernah sakit, pernah berbuka saat puasa sebagaimana firman Allah  dalam surat al-kahfi.
Itulah serangkaian contoh dan praktek pendidikan spiritual  nabi Muhammad saw dan mamsih banyak contoh-contoh lain yang diberikan nabi dalam pengembangan spiritual pada murid-muridnya.
Sebagaimana fitrahnya manusia dikaruniai kecerdasan oleh Allah berupa kecerdasan  intelektual (IQ) kecerdasan emosional(EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ). ketika kecerdasan intelektual dapat juga  diperoleh melalui pendidikan seperti belajar, membaca dan menulis serta mengkaji ilmu-ilmu yang lain yang  berkaitan dengan mengasah otak dan meraih kecerdasan intelektual yang tinggi. Dan kecerdasan emosional biasanya diperoleh melalui  pergaulan hidup serta kecerdasan spiritual biasanya diperoleh dari kematangan hidup. Kematangan  hidup dapat kita teladani nabi Muhammad saw sejak lahir hingga wafatnya beliau. Kehilangan orang yang beluiau cintai, penderitaan saat menyebar luaskan islam.
Keutuhan spiritual adalah potensi untuk selalu menjadi baik memaksa seseorang untuk mencari jalan bagi spiritualitasnya.Yang dicari adalah ketenangan hidup (kebahagiaan hidup) dan makna hidup.Semua tidak bisa diberikan oleh kelimpahan materi, ketinggian jabatan dan popularitas.

Keutuhan spiritualitas dapat diperoleh melalui jalan integritas diri, penghormatan (kometmen) pada kehidupan dan penyabaran kasih sayang, dan cinta.Hal-hal ini tidak berkaitan langsung dengan ritual agama.Maksudnya tidak selalu orang yang rajin shalat, rajin kegereja, naik haji berulangkali adalah orang yang memilki spiritualitas.Justru banyak agamawan yang kehilangan spiritualitasnya karena terlalu mengandalkan ritual, upaccara dan formalitas agama. Ritualitas dan spiritualitas adalah dua  hal berbeda walaupun berkaitan.