LATAR BELAKANG
A. Pengantar
Spiritual, dalam Islam, biasa
dilakukan untuk memantapkan rohani kita untuk menjadi insan agar lebih baik
dari sebelumnya. Memantapkan hati tersebut tidak semudah membolakbalikkan mata,
tetapi harus dilalui dengan praktek mujahadah dengan sungguh-sungguh, agar hati
bisa terlatih semakin mantap dan bersih. (Secara sederhana, sebelum manusia itu
diciptakan, sebelum itu kita berupa ruh)
Seperti apa
prakteknya, maka di bawah ini penulis meresa perlu terlebih dahulu merumuskan
kajian dalam makalah sederhana ini agar pembahasan lebih terarah dan sesuai
mikanisme yang lebih spesifik dan teratur.
B. Rumusan masalah:
1. Pengertian
spiritual
2. Kiat membangun
kecerdasan spiritual melalui olah qolbu
3. Karateristik
orang yang memiliki kecerdasan spiritual
4. Praktek
pendidikan spiritual nabi Muhammad saw
PEMBAHASAN
A.
Pengertian kecerdasan spiritual
Menurut kamus Webster
(1963) kata spirit berasal dari kata benda bahasa latin “spirit” yang
berarti nafas dan kata kerja” spirare”
yang berarti untuk bernafas. Jadi, melihat dari asal katanya untuk hidup adalah
untuk bernafas, dan bernafas artinya memilki spirit. Dalam hal ini memilki
ikkatan yang lebih kepada hal-hal yang
bebrsifat kerohanian atau kejiwaan.
Sebagai penggagas
utama kecerdasan spiritual yakni Zohar dan Marshall.Mengemukakan tentang
pengertian kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi dan
memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan
perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya.
Kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih
bermakna dibandingkan dengana yang lain. SQ adalah landasann yang d iperlukan
untuk menfungsikan IQ, EQ secara
efektif, bahkan SQ merupakan kecerdasan tertinggi.
Pada mmmulanya
manusia berada ditempat yang tinggi sebagai makhluk spiritual murni yang
kemudian ruh spiritual itu dipadukan kedalam materi yang kongkrit bberupa tubuh
atau jasad manusia yang terbuat dari tanah. Maka lahirlah manusia yang tidak hanya memilki tubuh tetapi memilki
sifat spiritual sebagaimana firman Allah dalam surat al-a’raf 7: 132.
Artinya:
“Dan
ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak adam a dari
sulbi mereka, dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman).”bukankah aku ini Tuhanmu?” mereka menjawab” betul” (engkau Tuahn
kami). Kami menjadi saksi. (kami lakukan yang demikian iitu) agar dihari kiamat kamu tidak mengatakan. “sesungguhnyha kami adalah
orang-orang yang lengah terhadap ini (ke-Esaan Allah).
Dalam termenologi islam dapat dikatakan bahwa SQ
adalah kecerdasan yang bertumpu pada qolb. Qolb inilah yang sebenarnya
merupakan pusat kendali semua gegrak anggota tubuh manusia.Ia adalah raja bagi
semua anggota tubuh yang lain.
Spiritual dalam
pengertian yang luas merupakan hal yang berhubungan dengan spirit.Sesuatu yang
spirit merupakan kebenanran yang abadi yang berhubungan dengan tujuan hidup
manusia. Sering dibandingkan dengan sesuatu
yang duniawi dan sementara. Pihak lain yang mengatakan bahwa spiritualitas memilki dua proses, pertama:
proses keatas yang merupakan tumbuhnya kekuatan internal yang mengubah
seseorang dengan Tuhan. Kedua: proses kebawah yang ditandai dengan
peningkatan realistis fisik seseorang akibat perubahan internal. Perubahan akan
timbul pada diri seseorang dengan meningkatkan kecerdasan diri Diana
nilai-nilai ke Tuhanan didalam akan termanifestasi keluar melalui pengalaman
dan kemajuan diri. Dari beberapa uraian
pengerian diatas dapat disimpulkan bahwa pengerian spiritual (SQ) adalah
kecerdasan yang berhubungan erat dengan bagaimana menghadapi persoalan makna
hidup atau bagaimana hidup menjadi bermakna dengan bertumpu pada qolb (hati
yang secara fitrah mengakui ke-Esaan
Allah).
B.
Kiat membanngun kecerdasan spiritual melalui olah qolb
Pada dasarnya manusia
itu dilahirkan dengan bekal fitrah kecerdasan
spiritual untuk mengenal Allah dan beriman kepadaNya. Namun kenyataannya
bisa dikatakan manusia modern ini sedang mengalami krisis kecerdasan spiritual
yang terbukti dengan adanya banyak penyimpangan dan konfik sosial yang banyak
dilakukan oleh orang yang memilki kecerdasan intelektual yang tinggi dan
kecerdasan emosional yang tinggi pula.
Semua orang menyadari
bahwa kesuksesan manusia itu tidak hanya
diukur oleh kecerdasan intelektual (IQ), ataupun kecerdasan emosional
(EQ) yang dipromosikan didunia pengetahuan. Tetapi juga ditentukan oleh
kecerdasan spiritual. Ketika kecerdasan intelektual diperoleh melalaui olah
akal, dan kecerdasan emosional diperoleh melalui olah jiwa maka, kecerdasan
spiritual diperoleh melalui olah qolbkarena seluruh gegrakan dan sepak terjal manusia bersumber dari satu
titik yaitu qolb. Yang dalam bahasa indonesianya sering diterjemahkan dengan
hati. Qolbulah yang mengendalikan segala bentuk tingkah laku manusia, dari sana
kedamaian mengalir dan dari sana pula
kesengsaraan bermula sesuai dengan sabda nabi saw:
عن نعمان بن بشير ال
سمعت رسول اله صلعم قال الا وان في
الجسد مضغة ادا صلحت صلح الجسد كله وادا فسدت فسد الجسد كله ا وهي القلب
رواه البخاري
“Dari
Nu’man bin Basyir ia berkata, Rasulullah saw bersabda, “ ketahuilah bahwa
didalam tubuh manusia ada segumpal
daging, apabila ia baik maka baikpula seluruh fisik manusia,
dan sebaliknya apabila ia buruk maka buruk pulalah sekujur tubuhnya, ketahuilah
bahwa ia adalah hati.(HR Bukhari)
Langkah penting untuk meningkatkan
kecerdasan spiritual, namun hal ini harus disertai dengan latihan, ketekunan
dan kesabaran diantaranya:
1.
Banyak merenung
persoalan-persoalan hidup baik yangterjadi dalam diri sendiri maupun diluar diri sendiri secara
mendalam contohnya; merenung atau selalu bertanya-tanya tentang “sebenarnya
siapa saya? Dan hendak kemana saya? Itulah pertanyaan-pertanyaan yang
fundamental yang mengantarkan manusia pada kecerdasan spiritualntualnya
2.
Melihat kenyataan-kenyataan
hidup seperti kematian, kecelakaan dan musibah-musibah lain yang terjadi secara
nyata dihadapan kita atau manusia
3.
Merasakan kehadiran Allah yang
begitu dekat pada saat dzikir, shalat dan dalam aktifitas-aktifitas lain.
4.
Berdo’a. dari
rangkaian-rangkaian usaha yang kita lakukan, bebrdo’a juga bebrperan penting
sebagai bukti bahwa manusia menyadari
kelemahannya. Manusia hanya diberi fasilitas untuk dimanfa’atkan sedangkan
hasilnya Tuhan yang menentukan.
Salah satu cara lain untuk mengembangkan kecerdasan
spiritual sebagaimana yang telah disebut diatas bahwa untuk meraih kecerdasan
spiritual satu-satunya adalah dengan memanaje atau memngolah hati dan mengobatinya.
Cara
menyembuhkan penyakit qalbu itu ada lima
1.
Membaca al-qur’an sebagaimamna yang disabdakan nabi saw:
عن ابي امامة الباهلي
قال سمعت رسول الله صلعم يقول اقرؤا
القران فانه ياتي يوم القيامة شفيعا لاصحابه
رواه المسلم
“Dari Abu
Umamah al-Bahili, berkata,” saya mendengar Rasulullah sawbersabda,” bacalah
al-Qur’an karena al-Qur’an a kan datang
pada hari kiamat dan memberikan syafa’at
pada orang-orang yang suka membacanya
(HR Muslim)
Allah juga berfirman dalam surat yunus ayat 57
“hai manusia
sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh dari penyakit-penyakit (yang
berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman (Q.
yunus, 57)
1.
Berpuasa sebagaimana hadits
nabi saw:
عن ابي سعيد الخدري رضي الله عنه قال سمعت النبي صلعم
يقول من صام يوما في سبيل الله بعد الله وجهه عن النار سبعين خريفا رواه البخاري
“ dari Abi Sa’id al Khudri
ra ia berkata, “ rasulullah saw
bersabda, “barang siapa yang berpuasa satu dalam jalan Allah swt, maka Allah
swt akan menjauhkan dari api neraka selama tujuh puluh tahun (HR Bukhari)
2.
Shalat malam (tahajjud) dengan
khusyu’
Allah
bebrfirman dalam surat al-isra’ ayat: 79
“Dan pada
sebagian malam hari bersembahyang tahajjudlah
kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat
kamu ketempat yang terpuji”
Sabda nabi
saw tentang hal ini:
عن بلال ان رسول الله صلعم قال عليكم بقيام الليل فانه
داب الصالحين قبلكم وان قيام الليل قربة الي الله ومنهاة عن الاثم وتكفير للسييات
ومطرة للداء عن الجسد رواه الترميدي
“ dari Bilal, sesungguhnya
Rasulullah saw bersabbda, “hendaklah kamu melaksanakan shalat malam karena hal itu adalah kebiasaan orangorang shaleh
sebelum kamu. Ia dapat mendekatkan kamu
pada Tuhanmu. Mencegah perbuatan doa,
menghapus segala keburukan, serta
mengusik penyakit dari jasad (HR
tirmidzi).
3.
Berdzikir
Suasana
tenang dan hening akan menjadikan seseorang lebih husyu’, konsentrasi dan
meresapi dzikir dan do’a yang dibaca. Sungguh sangat terpuji bagi seorang hamba
yang dududk bersimpuh dihadapannya dengan titik air mata mengalir seraya memohon ampuna tas dosa-dosa
yang telah diperbuatnya. Dan menyesali, meneguhkan qolbu untuk tidak megulangi
lagi semua noda dan dosa yang dilakukan.
Dengan
teru-menerus berdzikir seperti ini maka
qolbu akan menjadi tenagng dan tentram. Dan
itulah symbol orang-orang taqwa yang Allah menjanjikan kepadanya denngan balasan surga. Yakni firman
Allah dalam surat azzariyat ayat 15-18:
Artinya:
”Sesungguhnya
orang-orang bebrtaqwa berada ditaman-taman (surga) dimata air-mata air, sambil
mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka
sebelum itu didunia adalah orang-orang yang berbuat baik; mereka sedikit sekali
tidur diwaktu malam; dan di akhir-akhir
malam mereka memohon ampun (kepada Allah swt).
4.
Bergaul denngan orang-orang
shaleh
Manusia
adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, termasuk dalam
hal berteman. Manusia sangat membutuhkan seorang sahabat.Dan dalam
pertemanan perlu adanya kecocokan.Karena itu, selektif dalam bergaul sangat
dibutuhkan. Teman dapat membawa kita pada
kebahagiaan sekaligus akan menjerumuskan kita pada lubang kesesatan yang
sangat dalam.
C. Karakteristik orang yang memilki
kecerdasan spiritual
Menurut
Jalaluddin Rahmat (2007) individu yang memilki kecerdasan spiritual tinggi
memilki beberapa karakteristik sebagai berikut:
1.
Kemmapuan untuk mentransenndensikan
yang sfisik dan meterilal.
2.
Kemampuan mengalami tingkat
kesadaran yang memuncak.
3.
Kemampuan untuk mensakralkan
pengalaman sehari-hari.
4.
Kemampuan: untuk menggunakan
sumber-sumber spiritual sebagai bahan untuk menyelesaikan masalah.
5.
Kemampuan untuk bisa berbuat
Karakteristik
diatas baik secara fisik maupun material merupakan komponen inti dari kecerdasan spiritual. Orang yang cerdas
secara spiritual menyelesaikan masalah tidak hanya menggunakan rasio dan emosi
saja tetapi bisa menggunakan makna hidup secara spiritual.
Orang yang memilki kecerdasan spiritual juga bisa
dipandang pada perilakunya yang baik,
suka tolong-menolong, mengasihi sesama, arif dalam menyikapi persoalan
(memahami iman, mmendalami islam, dan mengamalkan ihsan). Kkarena Rasulullah
juga pernah bebrsabda:
خير الناس انفعهم للناس
Artinya:
“Sebaik-baik
manusia adalah memberikan manfa’at kepada manusia yang lain.
Suka
mema’afkan juga termasuk ciri dari orang yang memmilki kecerdasan spiritual.
Tindakan mema’afkan adalah untuk kebaikan kita sendiri bukan untuk orang lain
karena akan membawa kita pada
kemuliyaan, kesehatan dan keselamatan. Sikapa mmembenci a kan membunuh pada diri kita sendiri baik
didunia maupun diakhirat .Allah swt berfirman” dan hendaklah mereka suka mema’afkan dan mengampuni, bukankah kalian menginginkan
Allah mengampuni kalian (Qs An-Nur 24: 22).
D. Praktek pendidikan spiritual nabi
Muhammad saw
Rasulullah
adalah teladan bagi ummat manusia tiada yang melebihi keagungan kepribadiannya,
sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa peneliti ilmuan didunia (Amstrong)
mengakui bahwa Muhammad adalah genius, spiritual intelegensi, orang yang pantas
mendapat julukan pendidk ulung yang
mampu menjadikan murid-muridnya tidak
hanya pandai secara intelektual, emosinal tapi juga matang dari segi spiritual.
Salah satu contoh murid nabi yang hebat: cerdas IQ, EQ, SQ adalah
sayyidinah Abu Bakar, Umar Utsman dan sayyidina Ali dan sahabat-sahabat lain yang tidak mungkin
disebutkan satu-persatu dalam pembahasan ini.
Amstrong
juga menjelaskan dengan jujur bahwa
beliau adalah seorang yang sangat cerdas (a man of exceptional genius)dan
juga spiritualgenius. Sebagai seorang pendidik agung manusia tentu nabi memilki keinginan yang kuat untuk
menularkan “virus” kecerdasan spiritualnya kepada ummatnya melalui
pengajaran dan pendidikan yang berlangsung bersama sahabat-sahabatnya.
Pendidikan spiritual yang diajarkan nabi MUhammamd saw pada peserta didiknya
adalah spiritual yang mewujud dalam kepribadian yang nyata yang kongkrit yang d
itandai dengan kejujuran yang tinggi, integritas, kedissiplinan, keteguhan
memegang prinsip, sanggup melampaui segala bentuk rintangan, kesedihan dan
lain-lain yang semua materi disumberkan
pada al-Qur’an. Al-Qur’an selain menjadi media pendidikan al-Qur’an juga
menjadi kerikulum utama pendidikan beliau salah satu contoh pendidikan
spiritual yang dicontohkan nabi yaitu:
عن ابي هريرة رضي الله نه قال قال رسول لله صلعم انضرواالي من اسفل منكم ولا
تنضرواالي من هو فوقكم فهو اجدرا ان لا
تزدروا نعمة الله
“Diriwayatkan
dari Abu Hurairah ra Rasulullah saw bbersabda lihatlah orang yang lebih rendah
dari kalian, dan janganlah kalian melihaht orang yang lebih tinggi dari kalian.
Hal itu lebih pantas dari kalian agar
tidak meremehkan nikmat yang telah
diberikan Allah atas kalian (HR Bukhari Muslim).
Kandungan
spiritual dari pesan hadits diatas bahwa nabi tidak menginginkan muridnya
menjadi orang yang kufur ni’mat. Tetapi
menginginkan muridnya percaya diri, menerima atas apa yang dikehendaki Allah.
Disamping itu mengandung pesan spiritual agung seperti: melihat orang yang
lebih rendah dari kita. Artinya banyak
yang harus kita lihat dibelakanga atau di bawah kita : menyantuni anak
yatim, beri makan fakir miskin, dan lain-lain.
Nabi
Muhammad juga sangat tidak senang kepada muridnya yang menghabiskan seluruh
hidupnya untuk melakukan shalat malam, puasa terus-menerus sepanjang hidupnya
atau bahkan ada yang tidak mau menikah dengan perempuan, karena semata-mata
ingin mendekatkan diri kepada Allah sebagaimana sabdanya:
Artinya:
“Ada tiga
orang yang datang kerumah istri-istri nabi saw. Mereka semua menanyakan
bagaimana ibadah yang dilakukan oleh nabi saw. Setelah mereka diberi tahukan
(tentang ibadah nanbi saw) mereka
seakan-akan menganggap sedikit dan mereka
berkata: (kaalu begitu) dimanakah posisi kita disbanding nabi saw
padahal dosa beliau yang s udah lalu dan dosa yang akan datang sudah diampuni?
Salah satu dari mereka lalu berkata: “ saya akan melakukan shalat
malam selamanya”. Yang lain mengatakan: “ saya a kan berpuasa sepanjang
tahun, selamanya, dan saya tidak a kan berbuka”. Yang lain lagi mengatakan:”
saya akan menjauhi wanita selamanyasaya tidak akan menikah”. Setelah itu
Rasulullah saw datang kepada mereka dan bersabda:” kalian yang berkata begini
dan begini? Ingatlah, demi Allah! Saya adalah orang yang paling takut kepada Allah dan paling taqwa
(dianntara kalin). Akan tetapi saya
berpuasa dan saya berbuka. Saya melakukan shalat dan saya tidur.Saya
juga menikahi perempuan. Siapa yang tidak senang terhadap sunnahku, maka di
bukan golonganku!.
Dengan
demikian spiritual yan dikehendaki nabi Muhammad saw adalah spiritual yang
manusiawi yang tidak sampai mengekang atau membunuh. Sifat-sifat dan
karakter dasar manusia, nabi Muhammad
saw sering menegaskan kepada murid-muridya bahwa dirinya adalah manusia biasa
seperti mereka juga pernah sakit, pernah berbuka saat puasa sebagaimana firman
Allah dalam surat al-kahfi.
Itulah
serangkaian contoh dan praktek pendidikan spiritual nabi Muhammad saw dan mamsih banyak
contoh-contoh lain yang diberikan nabi dalam pengembangan spiritual pada
murid-muridnya.
Sebagaimana
fitrahnya manusia dikaruniai kecerdasan oleh Allah berupa kecerdasan intelektual (IQ) kecerdasan emosional(EQ) dan
kecerdasan spiritual (SQ). ketika kecerdasan intelektual dapat juga diperoleh melalui pendidikan seperti belajar,
membaca dan menulis serta mengkaji ilmu-ilmu yang lain yang berkaitan dengan mengasah otak dan meraih
kecerdasan intelektual yang tinggi. Dan kecerdasan emosional biasanya diperoleh
melalui pergaulan hidup serta kecerdasan
spiritual biasanya diperoleh dari kematangan hidup. Kematangan hidup dapat kita teladani nabi Muhammad saw
sejak lahir hingga wafatnya beliau. Kehilangan orang yang beluiau cintai,
penderitaan saat menyebar luaskan islam.
Keutuhan
spiritual adalah potensi untuk selalu menjadi baik memaksa seseorang untuk
mencari jalan bagi spiritualitasnya.Yang dicari adalah ketenangan hidup
(kebahagiaan hidup) dan makna hidup.Semua tidak bisa diberikan oleh kelimpahan
materi, ketinggian jabatan dan popularitas.
Keutuhan
spiritualitas dapat diperoleh melalui jalan integritas diri, penghormatan
(kometmen) pada kehidupan dan penyabaran kasih sayang, dan cinta.Hal-hal ini
tidak berkaitan langsung dengan ritual agama.Maksudnya tidak selalu orang yang
rajin shalat, rajin kegereja, naik haji berulangkali adalah orang yang memilki
spiritualitas.Justru banyak agamawan yang kehilangan spiritualitasnya karena
terlalu mengandalkan ritual, upaccara dan formalitas agama. Ritualitas dan
spiritualitas adalah dua hal berbeda
walaupun berkaitan.