Tuesday, August 21, 2018

Produk HNI-HPAI Selalu Di Hati


Ayah, "Betul mau takbiran besok?"
Ibu, "Semua tetangga pasti menghadiri masjid, yah..." Ayah, "Kita ikut juga buk..."
Ibu, "Kita terbatas, yah. 'Id itu tdk sekedar batin yg fitrah".

Sang suami mulai menangkap maksud istrinya. Pasangan keluarga ini terkenal paling miskin di daerahnya.
Ayah, "Sudah buk, Tuhan kan tidak akan memandang luarnya, melainkan atas kadar ikhlas tdk-nya?".
Ibu, "Betul. Tapi, tidak enak saja sama tetangga kalau tdk kompak gitu".

Tiba2, sang suami bergegas menuju kamar shalat untuk menunaikan shalat sunah dhuha. Sehabis itu, sang suami menunduk penuh takdzim seraya mengangkat kedua tangannya. Dalam doa, sang suami memintakan keluarganya jalan kemudahan.

Sore harinya, sang suami bertemu Ichal Rasyid, teman sekelas di bangku SD. Icha dan si teman lamanya tadi mulai membangun obrolan.
Ichott, eh Ical maksud saya, "Saya ada sedikit rejeki buat kamu. Saya ikhlas ini 2.000
000. Lumayan buat beli sayuran dan apalah terserah kamu".

Si teman lamanya terheran2 bercampur rasa gembira. Tidak kuasa menahan gembira, tak terasa air liur, eh, air matanya sudah membasahi pipinya, seraya berkata,

Si teman lama, "Banyak sekali. Kamu kerja apa. Ini banyak sekali kalau ukuran pendapatan masyarakat sini".
Ichal, "Oh... Itu kami akhlas kok sob. Sudah pakek aja".
Si teman lama, "Kamu kerja apa?".
Ichal, "HNI".
Teman lama, Apa itu HNI?".
Ichal, "HNI itu, bisnis halal. Di bisnis ini, ternyata saya sukses. Dulu sih saya kurang yakin. Ternyata lumayan juga. Angsal ada kemauan, padti ada jalan. Itu prinsip saya ketika itu. Terbukti, saya berhasil raih keuntungan besar, 3.000.000.000 dalam sebulan. Enak kan?".
Si teman lama, "سبحان الله".
***

Ayo berbagi keuntungan setelah bergabung bersama kami. كل عام وانتم بخير.