Wednesday, August 22, 2018

NAIK HAJI BERKAT JUAL JAMU HERBAL

Pak Kadir adalah salah seorang yang disegani di desa Ha Pay. Kata-katanya mengandung hikmah. Semua orang pada takdzim mengikuti dauhnya.


Suatu hari, pak Kadir terbiasa ke warung untuk berkumpul dg teman sekalibernya. Ada banyak mata terpasang dari sudut yang berbeda ketika pak Kadir bilang, bhw sebentar lagi dia naik haji. Hal itu dlm jarak waktu yg begitu dekat. Sebab tidak banyak yang tahu kalau pak Kadir menekuni karir berjualan herbal keliling, maka sudah sepantasnyalah orang- orang ragu-ragu untuk percaya atas celoteh darinya mengawal pagi.


Di mata masyarakat, pak Kadir tdk lain hanyalah seorang bapak yang fakir, tdk punya jejelasan kerja, dan hanya seorang imam shalat mushalla biasa. Terlebih lagi, pak Kadir terbiasa hidup sederhana, meski secara esensial meraih jutaan uang dari hasil bisnisnya. Kara itu, masyarakat selama ini menilai bahwa pak Kadir orang yg tdk punya pekerjaan tetap.


Kata pak Kadir memulai cerita dg mengucapkan, "Rindu tanah Baitullah". Sontak, mereka terheran-heran dan mereka menilai remeh. Ketika itu, pak Kadir mengeluarkan bukti cas pembayaran bank dan surat pemberangkatan dalam jarak yang tdk lama. Sebagian dari masyarakat tetap dalam semula, yaitu tdk percaya aja. Sebagian yang lain dalam tanda tanya (?).