RAHASIA DI BALIK 17 RAKA’AT DALAM SHALAT LIMA
WAKTU
Setiap umat Islam yang sudah memasuki usia baligh,
memiliki kewajiban untuk menunaikan shalat lima waktu—dan tentu juga
beberapa kewajiban yang lain. Meskipun demikian, masih banyak umat Islam yang
lalai untuk mengerjakan shalat lima waktu tersebut. Padahal, shalat lima waktu
adalah perintah Allah untuk manusia untuk ditunaikan. Selain itu, shalat lima
waktu adalah perintah Allah Swt yang paling ringan dibandingkan dengan
kewajiban yang harus dipenuhi oleh umat-umat terdahulu. Dalam sejarahnya, proses
sampainya jumlah shalat menjadi lima waktu, hal itu dilakukan melalui negoisasi
Nabi Saw dengan Allah Swt pada peristiwa rihlah semista (isra’ mi’raj),
atas saran Nabi Musa As. Saran itu dilakukan karena bagi Nabi Musa, umat Nabi
Muhammad Saw tidak mungkin sanggup melaksanan perintah shalat yang berjumlah
lima puluh raka’at tersebut, mengingat adanya perubahan masa dan kondisi
pesikologis umat Nabi Saw, menjadikan Nabi Musa khawatir. Ternyata kecurigaan
Nabi Musa As itu benar, bahwa umat Nabi Saw tidak mungkin mampu mengerjakan
salat sebanyak itu. Maka, atas saran Nabi Musa itulah Nabi Saw melakukan
negosiasi hingga pada akhirnya jumlah shalat yang awalnya berjumlah lima puluh
berubah menjadi lima waktu.
Meskipun begitu, dari awalnya jumlah shalat
berjumlah lima puluh berubah menjadi lima waktu, masih banyak dari umat Nabi
Saw yang masih lalai—meskipun jelas ada yang sampai sama sekali tidak
mengerjakan—untuk menunaikan yang menjadi kewajibannya tersebut.
Rahasia angka 17
Rahasia pertama
Dalam sehari-semalam, waktu yang kita habiskan
adalah 24 jam. Apabila 24ini dikurangi 7
maka hasil yang diperoleh adalah 17. Ternyata angka ini sangat signifikan
apabila kita memperhatikan dengan cermat. Dan mulai dari angka sederhana
inilah, menjadikan potensi kehidupan anda lebih positif bila betul-betul
diperhatkan dengan baik.
Manusia dituntut menjaga keseimbangan tubuh. salah
satu penyebab tubuh tidak sehat karena tubuh kurang seimbang. Manusia yang
kurang pandai mengatur jadwal tidurnya, bisa menyebabkan kondisi tubuh kurang
sehat. Menurut para ahli, tidur yang sempurna bagi manusia, ada yang
berpendapat 7 jam (inilah yang paling sempurna), ada pula yang mengatakan 6
jam. Melebihi—apalagi kurang—dari jam yang telah ditentukan, konsekuensinya
kepada kesehatan tubuh.
Ajaran Islam untuk selalu menjaga kesehatan tubuh
sangatlah tinggi. Bahkan Islam tidak membenarkan setiap muslim yang selalu
beribadah, yang sampai melupakan pada kesehatan tubuhnya: seperti kurang tidur
disebabkan selalu beribadah.
Dalam suatu riwayat, ada salah satu sahabat, yang
dalam kesehariannya selalu berpuasa, sementara pada malam harinya tidak tidur
disebabkan beribadah kepada Allah. Karena kesibukan beribadah, hingga ia tidak
mau diganggu oleh siapapun, meskipun ia adalah keluarganya sendiri. Setelah
kasus tersebut diklarifikasikan kepada Rasulullah Saw maka tindakan yang
dilakukan oleh sahabat tersebut tidak dibenarkan oleh Nabi Saw. Nabi Saw
menegaskan bahwa setiap manusia memiliki hak untuk dirinyam yaitu, Pertama,
untuk menjaga kesehatan tubuh. Kedua, untuk memenuhi hak keluarga. Ketiga,
untuk menjalin hubungan sosial. Keempat, beribadah.
Jadi, waktu yang baik untuk digunakan oleh manusia
untuk beraktivitas adalah 17 jam, sisanya adalah dapat digunakan untuk
istirahat.
Imam Syafi’I, sebagaimana tutur Imam Abu Hamid bin
Muhammad al-Ghazali (), membagi waktu malam menjadi tiga; sepertiga malam untuk
tidur, sepertiganya lagi untuk beribadah dan sepertiganya lagi untuk belajar.
Para ulama yang namanya begitu harum, dengan karya-karya yang dihasilkannya
cukup banyak, mereka bukan berarti melupakan waktunya untuk beristirahat.
Sebaliknya, mereka menjadikan kesehatan yang paling utama dengan
mengaktulisasikan kehidupan ideal yang menjadi ciri utama ajaran Islam.
Sebabnya, mereka tidak hanya sehat jasmaniah, tetapi juga rahaniyah, sehingga
buah dari kesehatan mereka begitu abadi sampai sekarang, dibuktikan dengan keberhasilan
mereka mewarisi kita dengan beberapa karya penting yang banyak, yang sampai
detik ini kita terus mengkajinya.
Rahasia kedua
Angka 17 adalah jumlah seluruh raka’at dari shalat
lima waktu. Menurut para ulama, setiap satu raka’at akan menghapus seluruh dosa
yang telah kita kerjakan selama satu jam. Banyak umat Islam kurang mengetahui
atas rahasia ini. Bayangkan, apabila umat Islam menyadari, tentu mereka dari
sekarang akan lebih giat melaksanakan shalat. Sebab, dengan mengerjakan shalat,
niscaya segala dosa selama sehari-semalam akan hilang berkat hitungan raka’at
dalam shalat tersebut.
Karenanya, kita harus bersyukur. Meskipun kita
mengerjakan shalat lima waktu, kalau dikerjakan dengan sebenar-benarnya, maka
pada esensinya memiliki kelebihan yang setara dengan pahala umat terdahulu,
bahkan melampaui nilai-nilai kebaikan mereka. Oleh karena itu, tunaikanlah shalat
dengan sempurna.