Pages

Saturday, June 15, 2019

WISATA ROHANI BERSAMA BIS K. M. FAIZI

Ruang Kelas Berjalan ditulis oleh K. M. Faizi, penyair nasional sekaligus kyai di lingkungan pesantren Annuqayah Guluk-guluk, Sumenep.

WISATA ROHANI BERSAMA BIS KIYAI M. FAIZI
Judul Buku: Ruang Kelas Berjalan, Catatan Perjalanan Dari Terminal Ke Terminal
Penulis: M. Faizi
Penerbit: BASABASI
Tahun Terbit: Juli 2018
Tebal: 292 halaman
ISBN: 978-602-5783-11-1
Peresensi: Ashimuddin Musa*


Ketika momentum hari raya Idul Fitri berakhir, hal-hal yang berpotensi baik seperti implementasi halal bihalal, dianggap berakhir pula. Secara esensial, hadirnya memon sakral tersebut memberikan pendidikan bagi kaum beriman.

Adalah kesempatan berharga untuk berkontestasi melakukan kebaikan, baik hubungannya dengan Allah, seperti mengerjakan perintah Allah yang bersifat mafrudah atau yang masnunah, maupun yang berkaitan dengan hubungan horizontal. Seperti tradisi bersalam-salaman sebagai perwujudan menebus kesalahan.

Pendidikan puasa  pada hakikatnya mengajarkan tentang kemanusiaan. Bahwa, hakikat manusia adalah sama. Yang membedakan di antara mereka adalah ketakwaannya.

Maka, hal yang lebih penting lagi dari itu upaya kita memaknai nilai-nilai moralitas luhur yang terdapat pada pesan simbolis puasa dapat dikontekstualisasikan ke dalam kehidupan sehari-hari kita saat ini.

Nilai-nilai simbolis yang dikandung oleh bulan puasa tersebut adalah pelajaran penting tentang arti kebersamaan. Di balik menahan rasa lapar dan haus ada pelajaran bagi kaum muslimin yang kuat secara finansial agar mengasihi yang lemah dengan membantu meringankan beban mereka.

Buku "Ruang Kelas Berjalan, Catatan Perjalanan Dari Terminal Ke Terminal" merupakan salah satu sumbangan produktif yang menarik dibacanya, mengingat bahwa kita hidup dalam konteks kehidupan yang serba kalut.

Krisisnya spiritualitas dan solidaritas sosial menjadi penghambat untuk merangkul kembali seluruh kaum muslimin agar kembali membentuk umat yang satu menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan moralitas luhur. Kesalehan sosial pun kian melemah. Implikasinya, kerusuhan, perselisihan, dekadensi moral terjadi di mana-mana.

Kumpulan esai-esai pilihan dalam buku ini menyuguhkan renungan-renungan yang cerdas, kritis, solutif, inovatif, transformatif sekaligus unik, dengan bumbu-bumbu cerita ciri khas penulisnya menjadi menarik untuk dikonsumsi oleh siapapun.

*Rensi sudah dimuat di Koran Harian  Pagi Kabar Madura.